Masih dengan
buku Halaqah Cinta karya @teladanrasul. Ini adalah lanjutan dari postingan
kemarin "Menikah apa untungnya?" ^_^
Part 2
“Wahai
para pemuda! Barangsiapa di antara kalian telah mampu maka menikahlah, karena
nikah itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa belum
mampu maka berpuasalah, karena puasa akan menjadi perisai baginya” (H.R
Buhari-Muslim)Banyak wanita yang sudah siap menikah tapi belum juga menemukan pasangan hidupnya. Disisi lain banyak pria yang sudah cukup umur, memiliki pekerjaan yang layak tapi dirundung was-was karena tak memiliki ketetapan hati untuk menikah, bahkan ada yang secara mental masih kekanak-kanakan. Kepada orang tua belum bisa melepaskan diri dari ketergantungan dan belum mau bersungguh-sungguh mandiri.
Disini akan dibahas, sebenarnya apa sih yang menyebabkan pria dan wanita yang sudah cukup umur tak kunjung menikah?
1.
Belum punya pekerjaan tetap
Islam itu
mudah. Hidup itu sederhana. Kalau kalian laki-laki yag ingin menikah, yakinkan
calon istri dan keluararganya bahwa kalian bisa memberi nafkah yang layak. Nggak
perlu wah. Yang mudah jangan dipersulit, biar nggak kelelahan mengejarnya.Jodoh bukan ditentukan oleh uang. Jodoh, rezeki dan maut hanya Alloh yang tahu. Karena itu, jika kita sudah punya penghasilan dan siap menikah, kuatkan hati dan segera jemput jodohmu.
Pikirkanlah, lebih baik mana, kita berjuang menuju kesejahteraan dan kebahagiaan dunia akhirat sendirian, atau bersama pasangan yag bisa saling menguatkan? Pilih mana, menjadi bujangan yang hidupnya nggak karuan, atau berumah tangga dan memiliki penghasilan cukup serta mendapatkan karunia Alloh dalam hal finansial?
Dalam Q.S An-Nur ayat 32 sudah dijelaskan bahwa Alloh dengan karunia-Nya akan memampukan mereka yang menikah. Ibnu abas pernah berkata, “Siapa yang ingin menjadi manusia paling kaya, hendaklah ia yakin terhadap jaminan Alloh melebihi apa yang sudah ditangannya."
2.
Belum dapat izin Orangtua
Ada beberapa
hal yang menyebabkan orang tua belum mengizinkan anaknya untuk menikah, antara
lain orang tua masih menganggap anaknya belum bisa mandiri, ada anak yag lebih
tua yang belum menikah atau merasa khawatir dengan pasangan anaknya nanti. Nah,
untuk menyikapi hal tersebut, berusahalah untuk meyakinkan orangtua dengan cara
lembut dan santun.
a. Bercermin Dulu Yuk!
Mungkin jika
benar kita belum mandiri, berusahalah dulu untuk mandiri. Jadikan semangat
menikah sebagi momentum untuk memperbaiki diri
b. Tujukkan kemampuan
Tunjukkan
kepada orangtua bahwa kita sudah layak untuk menikah. Sebab kita bukan lagi
anak kecil yang perlu dimanja. Jangan lupa memyampaikan hikmah pernikahan dalam
kaitannya dengan masalah rezeki.
c. Mengajak bicara dari hati
ke hati
Kaitannya
langkah melangkahi, bicaralah dari hati ke hati dengan orangtua dan saudara
kita. Cobalah sampaikan bahwa urusan menikah adalah urusan yang mulia.
Kaidahnya adalah “lebih cepat lebih baik”.
d. Sampaikan prioritas Utama dalam
menjemput Jodoh.
Kita perlu
meyakinkan orangtua bahwa calon menantu mereka adalah sosok yang terpilih
karena kesalehannya dan kebaikan akhlaknya, bukan sekedar tampang, suku
yang sama, pekerjaan yang bergengsi, karena hal tersebut tidak menjamin
kebahagiaan.
3.
Parno, Takut ini Itu
Percayalah,
ketakutan itu datang dari syetan yang terkutuk. Kalaupun ada satu atau dua
tantangan, Insya Alloh itu adalah ibadah. Mencari nafkah adalah ibadah,
menyenangkan istri adalah ibadah, dan taat pada suami adalah ibadah.
4.
Belum nemu yang cocok
Jangan
mempersulit diri dengan membuat kriteria yang detail namun sulit. Semakin
detail dan sulit kriteria yang kita inginkan, semakin sulit pula untuk
memenuhinya. Apalagi jodohmu adalah gambaran dirimu. Tidak ada manusia yang
sempurna. Kekurangan yang bisa kita terima Insya Alloh akan memudahkan
tumbuhnya cinta. Sedangkan kelebihan akan memudahkan lahirnya perasaan kasih
dan sayang.
5.
Nggak Pede
Islam
mengajarkan bahwa agama dan akhlak adalah pertimbangan utama dalam memilih
pasangan. Karenanya, mari menutupi kekurangan kita dengan memperbaiki sisi
agama dan akhlak.
6.
Ingin berbakti dulu sama orangtua
Membahagiakan
orangtua dan pernikahan tidak perlu dipertentangkan. Ada yang berpendapat bahwa
menikah adalah salah satu cara kita berbakti kepada orangtua. Setelah menikah
kita masih bisa membahagiakan mereka. Meski setelah menikah kita tinggal
berjauhan dengan orangtua, Insya Alloh masih bisa berkomunikasi.
7.
Pengalaman buruk di masa lalu
Sudah
waktunya kita mengubah cara pandang kita terhadap masa lalu. Sesakit apapun
perasaan kita, sekelam apapun pengalaman kita, jadilah masa lalu sebagai
lecutan untuk memperbaiki diri. Jadilah penyemangat untuk memperbaiki diri
kepada Illahi. Agar luka kita segera Dia sembuhkan, agar aib kita lekas Dia
tutupi.
Bersambung ... Lanjut Part III (Mau yang Terbaik?)