Tampilkan postingan dengan label kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kuliah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Oktober 2014

Keajaiban Wudhu

Reshume Buku : Pemikiran M. Fauzi Rachman tentang Keajaiban Wudhu



A. Latar Belakang Masalah
Alasan saya memilih buku tersebut karena saya ingin mengulas tentang dahsyatnya berwudhu, bagaimana cara wudhu dengan baik, dan kemukjizatan wudhu bagi jiwa dan raga sehingga kita dapat menjaga anggota tubuh dari perbuatan dosa.
Informasi Buku
Penulis                    : M. Fauzi Rachman
Judul                       : Betapa Ajaibnya Perintah Wudhu
Editor                     : Abdul Azid Muttaqin
Penerbit                  : (Laksana, Yogyakarta)
tahun terbit              : 2011
Informasi tentang penulis
M. Fauzi Rachman, lahir di Jakarta, 9 Juli 1997. Pria ini menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Attahiriyah, Fakultas Agama Islam Jurusan Syariah.
Meski sibuk mengajar di LBPP Lia, Batu Tulis, Pria yang gemar membaca ini masih mau menyempatkan diri untuk berkarya. Karyanya yang telah diterbitkan antara lain, The Hikmah 4 U (DAR! Mizan, 2006); The Real Fikih for Teens (Zikrul Hikmah, 2007); Shalat Khusyuk Enjoy Aja!(GIP, 2007) Shalat for Character Building (Mizania, 2007); Panduan Lengkap Ibadah Keseharian (Qudsi Media, 2008); Haid Menghalangi Ibadah? No Way!( Mizania, 2008); 8 Kalimat Al-Thayyibah (Mizania, 2008) dan Anakku Kuantarkan Kau ke Surga (Mizania, 2008).

B. Gagasan tentang Keajaiban Wudhu
    I.       Definisi Wudhu
Menurut syariat, wudhu adalah membersihakan anggota tubuh tertentu melalui suatu rangkaian aktivitas yang dimulai dari niat, membasuh wajah, kedua tangan dan kaki serta menyapu kepala.

   II.       Keutamaan Wudhu
1.       Pengguguran Dosa Bersamaan dengan Mengalirnya Air
2.       Penghapus Dosa-Dosa yang Telah Lalu
Hadits yang diriwayatkan Anas Ra. Menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Dengan perangai baik yang terdapat pada seorang laki-laki, Allah menyempurnakan segala amalnya, dan dengan bersucinya untuk mengerjakan sholat, Allah menghapus dosa-dosanya, hingga sempurnalah sholat itu menjadi pahala baginya.”
(H.R Abu Ya’la, Bazzar, dan Thabrani)
3.       Pengangkat Derajat
4.       Menjadikan Wajah Putih Cemerlang pada Hari Kiamat
5.       Penghapus Dosa-Dosa Antara Waktu Sholat
Utsman Ra. Pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Seorang muslim yang berwudhu dengan sempurna, kemudian sholat, maka Allah akan mengampuni dasa-dosa yang dia lakukan antara sholat itu dengan sholat berikutnya.” (H.R Muslim)
 
 III.       Empat Hal yang Diwajibkan Berwudhu oleh Syariat
1.       Sholat
2.       Thawaf di Baitullah
3.       Menyentuh Mushaf
4.       Sujud Tilawah dan Sujud Syukur

 IV.       9 Hal yang Disunnahkan Berwudhu oleh Syariat
1.  Ketika Berdzikir atau Menyebut Nama Allah
2.  Ketika Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Ra., Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa tertidur dalam keadaan suci, malaikat berada di seluruh barang-barang yang dikenakannya (baju dan lain-lain). Begitu dia bangun maka para malaikat berdoa kepada Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena dia tertidur dalam keadaan suci (H.R Ibnu Hibban)
3.  Ketika Hendak Makan, Minum, atau Mengulangi Senggama Bagi Orang Junub
4.  Sebelum Mandi, Baik Mandi Wajib atau Mandi Sunnah
5.  Setelah Makan Makanan Yang Disentuh Oleh Api (Dibakar Atau Di Panggang)
6.  Memperbarui Wudhu Setiap Hendak Sholat
7.  Ketika Marah
8.  Setelah Muntah, Mimisan, Mengeluarkan Dahak atau Madzi
9.  Setelah Membawa Jenazah

  V.       Rahasia dan Hikmah Berkumur-kumur (Madmadhah)
Secara ruhani tujuan berkumur adalah untuk menjaga mulut kita dalam keadaan bersih saat berkomunikasi dengan Allah dan sesama manusia.
Didalam mulut terdapat lidah. Terkadang lidah melakukan dosa dengan berbagai macam  jenisnya yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka misalnya ghibah, mengejek, mengadu domba, berdusta dan sebagainya. Ironisnya orang yang waspada terhadap bahaya lidah sangat sedikit padahal bahayanya sangat besar.
Allah juga amat benci terhadap mereka yang ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya. Bahkan Rasulullah pernah bersabda pada hari kiamat nanti ada seorang laki-laki yang dimasukkan kedalam neraka dengan keadaan ususnya bercerai berai dan ada juga yang menggunting mulutnya berulang-ulang dengan gunting neraka. Itulah mereka yang pada saat di dunia menyeru sesuatu yang tidak mereka kerjakan.
Demikianlah, dengan berkumur semoga Allah mengampuni ucapan kita yang tidak diridhoi-Nya.

 VI.       Rahasia dan Hikmah Istinsyaq dan Istintsar
Istinsyaq adalah menghirup air kehidung, sedang istintsar adalah menyemburkan air dari ujung hidung.
Menurut beberapa pakar kesehatan yang telah melakukan penelitian, orang yang tidak melakukan istinsyaq dan istintsar dengan benar, hidung bagian dalamnya berwarna kusam, kotor dan bulu hidungnya mudah rontok. Sedang mereka yang melakukannya dengan baik, akan terlihat bersih, cerah dan tidak ada debu yang menempel dan cerah.
Sebagaimana yang kita ketahui penyebaran penyakit banyak terjadi lewat pernapasan. Dengan melakuakan istinsyaq sebanyak 3x akan membantu kita mencegah dari penyakit influenza, TBC, radang paru-paru, penyakit tenggorokan dan lain-lain.

VII.       Rahasia dan Hikmah Membasuh Wajah
Membasuh wajah ialah mengalirakn air ke seluruh bagian wajah, dari tumbuhnya rambut di keningsampai dagu dan kedua pipi hingga pinggir telinga.
Wajah adalah bagian termulia dari jasmani manusia. Kegembiraan, kesedihan, amarah dapat tampak melalui wajah. Pada wajah terdapat mata. Mata sering menimbulkan petaka dan bencana tatkala mata digunakan untuk melihat perkara haram, ia berubah menjadi salah satu panah iblis. Namun barang siapa yang dapat memejamkan matanya dari perkara haram, Allah menggantinya dengan iman yang kelezatannya akan diteguknya dalam hati. Mata yang digunakan untuk menagis karena takut kepada Allah maka Allah haramkan neraka baginya.
Jangan pula membutakan mata hati atau kalbu anda. Ia adalah akal sehat dan kepekaan hati. Jadikan kalbu anda seperti sumur, ia menjadi wadah sekaligus alat meraih pengetahuan dan ia memiliki mata air yang jernih. Agar hati menjadi seperti sumur caranya dengan menghilangkan kedengkian, keangkuhan dan aneka kedurhakaan didalamnya. Seperti halnya penggali sumur, mengeluarkan tanah dan bebatuan sampai ia menemukan mata air yang jernih.
       Kalbu bisa sakit dan obatnya adalah taubat, dzikir, takwa dan ma’rifatullah (mengenal Allah). Jika berhasil mengisi itu semua, niscaya sakinah (ketenangan batin) akan turun dalam kalbu. Namun sakinah baru diperoleh setelah beberapa fase. Bermula dari mengosongkan kalbu dari sifat tercela dengan jalan mengakui dosa yang telah diperbuat, memutuskan hubungan dengan masa lalu yang kelam disusul dengan mujahadah (perjuangan melawan sifat tercela), dan proses ini akan mengantar seseorang untuk menyadari bahwa pilihan Allah adalah pilihan terbaik.
       Sakinah bukan sekedar terlihat pada ketenangan lahir tetapi terlihat pada kecerahan wajah yang disertai dengan kelapangan dada, budi bahasa yang halus dan kesucian hati. Untuk itu mari meneladani proses membasuh wajah dengan senantiasa tampil berseri-seri, memalingkan mata dari hal haram dan menjauhkan kalbu dari sifat tercela.

VIII.       Rahasia dan Hikmah Membasuh Kedua Tangan Sampai Siku
Rasulullah menyarankan agar melebihi basuhan air dari batas wudhu pada wajah, tangan dan kaki agar kecemerlangan bagian-bagian itu lebih panjang pada hari kiamat.
Tangan adalah pusat aktivitas manusia. Tangan dapat menjadi sarana atau kehinaan. Apa yang dicontohkan oleh Habil menunjukkan kepada kemulialiaan sikap sabar dalam menggunakan tangan. Contoh kehinaan adalah menggunakan tangan untuk berbuat kriminal seperti pencurian, pembunuhan, pembajakan buku dan lain sebagainya.
Gunakan tangan untuk berbuat kebaikan seperti zakat, shadaqah. Jika gemar  menginfakkan harta dijalan Allah dan membuang jauh-jauh sikap bakhil/boros, niscaya Allah akan berinfaq kepadanya melalui “tangan”-Nya. Selain itu jangan melakukan kerusakan alam. Dosa dan pelanggaran yang dilakuakn manusia dapat mengakibatkan ketidakseimbangan yang dapat mengakibatkan bencana bagi makhluk hidup termasuk manusia.
Meneladani proses membasuh tangan sampai siku dapat mengantarkan kita menjadi pribadi yang berhati-hati menggunakan tangan, memiliki sifat dermawan, dan senantiasa bersahabat dengan alam.

 IX.       Rahasia dan Hikmah Menyapu Kepala
Dalam menyapu kepala, Rasullah melakukannya sebanyak satu kali.
Dalam pandangan spiritual, menyapu kepala mengingatkan kita bahwa besar kepala kurang lebih masih tergenggam oleh dua telapak tangan, oleh karena itu, jangan sampai kita bersifat besar kepala atau keras kepala.
Pada kepala terdapat akal. Akal bukan hanya daya pikir, tetapi gabungan daya dalam diri manusia yang menghalanginya  terjerumus ke dalam dosa dan kesalahan. Dengan demikian, ada peperangan yang terjadi di akal, dimana yang memerangi adalah hawa nafsu.
Kecerdasan manusia ada 3, yaitu :
SQ (Kecerdasan Spiritual),kecerdasan ini melahirkan iman yang kukuh dan kepekaan yang mendalam; EQ (Kecerdasan Emosional), kecerdasan ini menjadikan manusia yang mampu mengendalikan nafsu; IQ (Kecerdasan Intelektual. Jika kita menggunakan aneka kecerdasan tersebut niscaya  akan lahir pribadi yang memiliki rasa malu. Rasa malu dapat mengundang seseorang eggan melakukan sesuatu yang tercela. Malu kepada manusia adalah dengan menghindarrkan segala yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Malu pada diri sendiri adalah dengan menjaga kesucian diri dari perbuatan tercela.

  X.       Rahasia dan Hikmah Menyapu Kedua Telinga
Rasulullah menyapu kedua telinganya baik luar maupun dalam, dan memasukkan dua buah jarinya ke dalam lubang telinga.
Ada beberapa dosa yang dilakukan oleh telinga, seperti mendengar fitnah, umpatan, perkataan sia-sia atau pembicaraan tentang keburukan orang.
Dalam Al-Qur’an menyebutkan indra manusia selalu mendahuluakn pendengaran daripada penglihatan. Para dokter spesialis janin telah menemukan bahwa pendengaran seorang bayi telah sempurna pada bulan kelima, sedang matanya belum sempurna. Namun pendengaran dan penglihatan sama pentingnya kerena masing-masing memiliki keistimewaan. Pendengaran dapat mengindra lebih luas, sedang mata dapat mengindra lebih sempurna.
Al-Qur’an telah menyebutkan kepada kita tentang pendengaran yang terpuji. Dimana dia dapat mendengarkan seruan Illahi dan tidak “Tuli” . Tuli dalam arti tidak memanfaatkan apa yang di dengarnya.

 XI.       Rahasia dan Hikmah Membasuh Kedua Kaki sampai Mata Kaki
Rasulullah memerintahkan agar membasuh kaki sampai kena mata kaki bahkan beliau mencontohkan sampai membasahi betisnya. Beliau mendahulukan kakai kanan di basuh hingga tiga kali kemudian kaki kiri. Saat membasuh kaki Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki.
Kaki dilakukan untuk berjalan, dan dosa yang dapat dilakukan kaki adlah berjalan di tempat-tempat haram. Kaki diciptakan untuk berjalan menuju tempat mulia, menuntut ilmu, bersilaturahmi, bahkan Allah member ganjaran bagi mereka yang berjalan menuju masjid.
Kaki juga digunakan untuk berlari. Berlarilah kepada Allah dalam setiap permasalahan yang Anda miliki. Apabila seseorang berlari menuju Allah, maka dia tidak akan pernah lagi merasa khauf (takut), raja’ (harap) maupun mencintai (mahabbah) selain Allah.
Allah berfirman: “Apabila manusia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia datang kepada-Ku berjalan perlahan, Aku datang kepadanya dengan berlari”.
Mujahadah (usaha sungguh-sungguh dalam melatih jiwa agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah) diperlukan saat berlari menuju Allah, karena Allah ingin  melihat kesungguhan dan tekad kuat saat memohon kepada-Nya. Mujahadah dapat melalui memahami Al-Qur’an, shalat-shalat sunnah, dzikir dan wirid.

C. Ide yang anda sukai dan kritik terhadap buku.
Ide yang saya sukai :
Sakinah bukan sekedar terlihat pada ketenangan lahir tetapi terlihat pada kecerahan wajah yang disertai dengan kelapangan dada, budi bahasa yang halus dan kesucian hati.
Jadikan kalbu anda seperti sumur, ia menjadi wadah sekaligus alat meraih pengetahuan dan ia memiliki mata air yang jernih. Agar hati menjadi seperti sumur caranya dengan menghilangkan kedengkian, keangkuhan dan aneka kedurhakaan didalamnya. Seperti halnya penggali sumur, mengeluarkan tanah dan bebatuan sampai ia menemukan mata air yang jernih

Kritik terhadap buku :
Terdapat pencetakan kata yang salah

D. Kesimpulan
Wudhu bukan hanya berfungsi sebagai salah satu syarat sahnya sholat, namun Allah mensyariaatkan wudhu agar seorang muslim mengingat dan merenungi hendaknya ia menjaga seluruh anggota tubuhnya dari perbuatan maksiat dan dosa.
Manusia memiliki derajat lebih tinggi dari hewan. Salah satu bentuk syukur seorang muslim terhadap nikmat tersebut adalah dengan menjaga organ-organ tubuh dari perbuatan maksiat yang dimurkai Allah. Jika tidak mampu menjaganya dengan baik, manusia dapat lebih buruk dari pada hewan.
   Kebanyakan dosa-dosa yang lazim dilakuakan oleh kebanyakan manusia, antara lain mencuri, berzina, merampok, menggunjing, membunuh, dan lain-lain yang ditunjang oleh hati dan pikiran yang busuk, kemudian dilakukan oleh anggota tubuh lainnya.

Jadi melalui wudhu kita diingatkan untuk senantiasa memiliki hati dan pikiran yang bersih.

Klasifikasi Persepuluhan Dewey

Pada buku Klasifikasi Persepuluhan Dewey terdiri atas :
A.    BAGAN
Bagan pada DDC terdiri dari serangkaian notasi bilangan (yang disebut nomer kelas) untuk kelas utama dan semua perintah kelanjutannya (yang disebut tajuk) yang disusun menurut “prinsip-prinsip dasar klasifikasi”. Sering kali tajuk dalam bagan diikuti dengan satu atau beberapa catatan dan petunjuk pemakaiannya..Angka pada bagan juga disebut dengan nomor pokok atau Base Number (BN).
Contoh :
a.       324           Proses-proses politik
b.      636           Peternakan
c.       791           Pertunjukan umum

B.     INDEKS
Indeks terdiri dari sejumlah tajuk perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan petunjuk berupa nomer kelas, yang memungkinkan orang mencari tajuk yang tercantum dalam indeks dan bagan. Fungsi indeks adalah memberikan petunjuk berupa nomor kelas pada bagan.
Indeks terdiri dari 2 macam :
1.      Indeks Relatif
Indeks Relatif adalah indeks yang tidak pasti karena memiliki cabang.
Fungsi indeks relatif adalah mempermudah menemukan nomor klasifikasi suatu subjek dalam sebuah bagan.
Pada indeks aspek-aspek suatu subyek terkumpul dibawah tajuk subyeknya, oleh karena penemptan aspek-aspek subyek yang tidak tetap maka indeks DDC disebut Indeks relatif.
Contohnya :
Sapi
                 Kerapan                       798.8
                 Peternakan                  636.2

2.      Indeks Subyek
Indeks Subyek adalah subyek/kata yang disusun secara alfabetis dan diikuti angka.
Contohnya :
Festival                 791.6               tidak memiliki cabang
Insekta                 595                 



C.    TABEL PEMBANTU
Dalam DDC edisi terakhir terdapat tujuh tabel pembantu yaitu :
Tabel 1 (T.1) merupakn Tabel Subdivisi Standar (SS).
Tabel 2 (T.2) merupakan Tabel Wiayah (W).
Tabel 3 (T.3) merupakan Tabel Subdivisi Kesusasteraan (SK).
Tabel 4 (T.4) merupakan Tabel Subdivisi Bahasa (SB).
Tabel 5 (T.5) merupakan Tabel Ras, Bangsa, Suku Bangsa.
Tabel 6 (T.6) merupakan Tabel Bahasa-bahasa.
Tabel 7 (T.7) merupakan Tabel Kelompok Orang atau Profesi
Notasi-notasi dalam tabel tersebut adalah notasi tetap, tetapi tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus digabungkan dengan nomor tertentu pada bagan DDC.

1.      Tabel Sub divisi Standar
Sub divisi Standar (SS) merupakan bentuk penyajian sebuah subjek. Sub divisi Standar di muat dalam Tabel 1, seperti :
01                Filsafat dan Teori
03        Kamus, ensiklopedia
05        Terbitan berkala
06        Organisasi dan manajemen
07        Pendidikan dan penelitian
09        Pengolahan historis, geografi
Base Number bisa bergabung dengan sub divisi Standar, penggabungan BN dengan SS ada tiga kemungkinan yaitu :
1)      Apabila tertulis, SSnya bisa 01-09 atau 001-009
Contoh : untuk yang SS 01-09, contoh kelasnya 100, 500, 600
               untuk yang SS 001-009, contoh kelanya 330
2)      Apabila ada perintah, SSnya 001-009
Contoh : kelas 300, 345
3)      Apabila kosongan, SSnya 01-09
Contoh : kelas 324.7, 636.2
Contoh penggabungan BN dengan SS :
100          Teori Ilmu Filsafat
Ilmu Filsafat         (BN)    : 100
Teori                     (SS )    :  01    (tertulis)
BN Ø Ø + SS
1 Ø Ø + 01         101

300           Kamus IlmuSosial
Ilmu soSial           (BN)    : 300
-Kamus                  (SS)        : 03   -->     003 (perintah)
BN Ø Ø + SS
       3Ø Ø + 003→300.3

324.7         Teori Politik Praktis
                     Politik Praktis     (BN)    : 324.7
                     Teori                   (SS)        : 0(kosongan)
                        BN + SS
324.7+ 01   324.701

2.      Tabel Wilayah
Tabel 2 wilayah (W) merupakan tabel paling tebal dari tujuh tabel yang tersedia dari DDC serta paling sering mengalami revisi.
Ringkasan tabel 2 wilayah :
-          1      Wilayah, daerah, tempat pada umumnya
-          2      Manusia pada umumnya denga tida menandang daerah, kawasan dan tempat
-          3      Dunia purba
-          4      Eropa, Eropa Barat
-          5      Asia, Timur jauh
-          6      Afrika
-          7      Amerika Utara
-          8      Amaerika Selatan
-          9      Bagian lain dari bumi dan dunia lain
               Base Number juga bisa bergabung dengan wilayah, penggabungan BN dengan W ada tiga kemungkinan yaitu :
1.      Apabila ada perintah, rumusnya BN + W
Contoh : kelas 342, 344-349
2.      Apabila kosongan, rumusannya BN + SSG  + W
Contoh : kelas 660, 661
3.      Apabila Khusus, rumusnya BN + 9 + W
Contoh kelas 368
Jika telah memasuku tabel wilayah, tidak ada lagi SS, tapi adanya SSG.
SSG (Sub-divisi Standard Geografis) merupakan notasi yang terdiri dari 01 sampai 09. Notasi-notasi ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan digunakan bersama dengan setiap angka dari bagan klasifikasi. Untuk keterangannya, sama dengan keterangan tabel SS.
            Contoh penggabungan BN dengan W :

368                Asuransi di Asia Tenggara
Asuransi          (BN)    : 368
Asia Tenggara             (W)      : 58
  BN +  9  +  W    (khusus)
  368 +  9  +  58  368.958

Selanjutnya ada penggabungan BN, SS dan W. Penggabungan ini ada 4 rumus:
1)      Apabila ada perintah, rumusnya BN + W1   + 0 +  W2
Contoh : kelas 300, 344
2)      Apabila kosongan, rumusannya BN +  SSG + W1  + 0 + W2
Contoh : kelas 324.7
3)      Apabila Khusus, rumusnya BN + 9 + W1   + 0 +  W2
Contoh kelas 368
4)      Apabila tertulis, rumusnya BN + SS + 0 + W (untuk wilayahnya satu tempat)
Contoh : 100, 500

3.      Tes Keterampilan
Kelas 154.93 atau tes ketrampilan.Pada kelas tersebut ada penggunaan tripel nol.
Ada 3 macam cara penggabungan :
1.      BN    +  SS
2.      BN1  + BN2
3.      BN     +  SSG  +  W  (SSG=009)
Contoh :
Pendidikan Tes Keterampilan
                   Tes Keterampilan           (BN) : 153.94
                   Pendidikan                     (SS)  : 07       0007   (tertulis)
                   BN      + SS
                   153.94+ 0007   153.940 007

Tes Keterampilan Ilmu Pengetahuan Umum
                        Tes Keterampilan                    (BN1)   : 153.94
                        Ilmu Pengetahuan Umum       (BN2)   : 001
                        BN1+ BN2
                        153.94 + 001   153.940 01

Tes Keterampilan di Italia
Tes Keterampilan        (BN)    : 153.94
Italia                            (W )     :  45
BN       + SSG       + W          
153.94+ 0009     + 45  153.940 009 45

4.      Sub divisi Kesusastraan
Ringkasan sub divisi untuk jenis kesusastraan yaitu :
-          1   Sajak (puisi)
-          2   Drama
-          3   Fiksi
-          4   Esai
-          5   Pidato-pidato
-          6   Surat-surat
-          7   Satir dan humor
-          8   Aneka ragam tulisan
Pada kelas 800 atau kesusastraan bisa bergabung dengan tabel pembantu sub divisi standar (SS) atau tabel pembantu sub divisi kesusastraan (SK).
Untuk pengklasifikasian kesusastraan terdapat beberapa rumus :
1.      8 + T6      (8 untuk Sastra)
2.      BN + SS  
3.      BN + SK

Contoh :

Cerita pendek Sastra Thailand
Sastra Thailand         (BN)    : 895.9
Cerita Pendek           (SS)     :   -
Cerita pendek           (SK)    : 301
BN                +          SK
895.9+           301      833.0

5.      Sub divisi Bahasa
Ringkasan subdivisi bahasa yaitu :
-          1   Sistem tulisan dan fonologi
-          2   Etimologi
-          3   Kamus bahasa
-          4  
-          5   Tata bahasa
-          6  
-          7   Bentuk-bentuk bukan standar dari bahasa
-          8   Penggunaan Standar dari bahasa
Pada kelas 400 atau bahasa bisa bergabung dengan sub divisi standar (SS) atau sub divisi bahasa (SB).
Tabel 4 sub divisi bahasa untuk kamus ada beberapa catatan yang harus diperhatikan, yaitu :
1)      Kamus satu bahasa
Untuk kamus satu bahasa tidak boleh menggunakan SS.
2)      Kamus dua bahasa
Untuk kamus dua bahasa, yang menjadi BN (nomor pokok) adalah kamus yang di pelajari atau yang di pentingkan.
3)      Kamus tiga bahasa atau lebih
Untuk kamus tiga bahasa atau lebih, maka kelasnya adalah 403.

Adapun lanjutan dari kelas bahasa dan sastra yaitu perluasan atau pengembangan bahasa dan sastra daerah di Indonesia.
Antara kelas bahasa dan sastra, apabila diperhatikan seolah-olah hanya berbeda angka depannya saja.
Untuk pengklasifikasian Bahasa terdapat beberapa rumus :
1.      4 + T6      (4 untuk Bahasa   )
2.      BN + SS  
3.      BN + SB 
4.      BN+SB+T6 (Untuk Kamus 2 Bahasa)

Contoh :

Penelitian Bahasa Ibrani
Bahasa Ibrani       (BN)    : 492.4
Penelitian             (SS)     : 072   
Penelitian             (SB)     :    ­­-     
BN                       +          SS
492.4        +          072      492.4072


6.      Sejarah dan Geografi.
Rumus Sejarah dan Geografi
9          +          T2        (Sejarah)
91         +         T2        (Geografi)

Contoh :
Sejarah Kecamatan Pandak
Sejarah                                     : 9
Kecamatan Pandak (T2)          : 598.274 43
9          +          T2        (RUMUS)
9          +          598.274 43  959.827 443 

Geografi Kecamatan Karangmojo
Geografi                                              : 91
Kecamatan Karangmojo          (T2)     : 598.273 22
91        +          T2        (RUMUS)
 91       +          598.273 22      → 915.982 73