Reshume Buku : Pemikiran M.
Fauzi Rachman tentang Keajaiban Wudhu
A. Latar Belakang Masalah
Alasan
saya memilih buku tersebut karena saya ingin mengulas tentang
dahsyatnya berwudhu, bagaimana cara wudhu dengan baik, dan kemukjizatan wudhu
bagi jiwa dan raga sehingga kita dapat menjaga anggota tubuh dari perbuatan
dosa.
Informasi Buku
Penulis :
M. Fauzi Rachman
Judul :
Betapa Ajaibnya Perintah Wudhu
Editor :
Abdul Azid Muttaqin
Penerbit : (Laksana, Yogyakarta)
tahun terbit : 2011
Informasi tentang penulis
M.
Fauzi Rachman, lahir di Jakarta, 9 Juli 1997. Pria ini menyelesaikan pendidikan
di Universitas Islam Attahiriyah, Fakultas Agama Islam Jurusan Syariah.
Meski sibuk
mengajar di LBPP Lia, Batu Tulis, Pria yang gemar membaca ini masih mau
menyempatkan diri untuk berkarya. Karyanya yang telah diterbitkan antara lain, The Hikmah 4 U (DAR! Mizan, 2006); The Real Fikih for Teens (Zikrul Hikmah,
2007); Shalat Khusyuk Enjoy Aja!(GIP,
2007) Shalat for Character Building (Mizania, 2007); Panduan Lengkap Ibadah Keseharian (Qudsi Media, 2008); Haid Menghalangi Ibadah? No
Way!( Mizania, 2008); 8 Kalimat
Al-Thayyibah (Mizania, 2008) dan Anakku
Kuantarkan Kau ke Surga (Mizania, 2008).
B. Gagasan
tentang Keajaiban Wudhu
I. Definisi
Wudhu
Menurut syariat, wudhu adalah membersihakan anggota tubuh tertentu
melalui suatu rangkaian aktivitas yang dimulai dari niat, membasuh wajah, kedua
tangan dan kaki serta menyapu kepala.
II. Keutamaan
Wudhu
1.
Pengguguran Dosa Bersamaan dengan
Mengalirnya Air
2.
Penghapus Dosa-Dosa yang Telah Lalu
Hadits yang diriwayatkan Anas Ra. Menceritakan bahwa Rasulullah SAW
bersabda :
“Dengan perangai baik
yang terdapat pada seorang laki-laki, Allah menyempurnakan segala amalnya, dan
dengan bersucinya untuk mengerjakan sholat, Allah menghapus dosa-dosanya,
hingga sempurnalah sholat itu menjadi pahala baginya.”
(H.R Abu Ya’la, Bazzar, dan Thabrani)
3.
Pengangkat Derajat
4.
Menjadikan Wajah Putih Cemerlang pada Hari
Kiamat
5.
Penghapus Dosa-Dosa Antara Waktu Sholat
Utsman Ra. Pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Seorang muslim yang berwudhu dengan
sempurna, kemudian sholat, maka Allah akan mengampuni dasa-dosa yang dia
lakukan antara sholat itu dengan sholat berikutnya.” (H.R Muslim)
III. Empat
Hal yang Diwajibkan Berwudhu oleh Syariat
1.
Sholat
2.
Thawaf di Baitullah
3.
Menyentuh Mushaf
4.
Sujud Tilawah dan Sujud Syukur
IV. 9
Hal yang Disunnahkan Berwudhu oleh Syariat
1.
Ketika Berdzikir atau Menyebut Nama Allah
2.
Ketika Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Ra., Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa
tertidur dalam keadaan suci, malaikat berada di seluruh barang-barang yang
dikenakannya (baju dan lain-lain). Begitu dia bangun maka para malaikat berdoa
kepada Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena dia tertidur dalam keadaan suci
(H.R Ibnu Hibban)
3.
Ketika Hendak Makan, Minum, atau Mengulangi
Senggama Bagi Orang Junub
4.
Sebelum Mandi, Baik Mandi Wajib atau Mandi
Sunnah
5.
Setelah Makan Makanan Yang Disentuh Oleh Api
(Dibakar Atau Di Panggang)
6.
Memperbarui Wudhu Setiap Hendak Sholat
7.
Ketika Marah
8.
Setelah Muntah, Mimisan, Mengeluarkan Dahak
atau Madzi
9.
Setelah Membawa Jenazah
V.
Rahasia dan Hikmah Berkumur-kumur
(Madmadhah)
Secara ruhani tujuan berkumur adalah untuk menjaga mulut kita dalam
keadaan bersih saat berkomunikasi dengan Allah dan sesama manusia.
Didalam mulut terdapat lidah. Terkadang lidah melakukan dosa dengan
berbagai macam jenisnya yang dapat
menjerumuskan ke dalam neraka misalnya ghibah, mengejek, mengadu domba,
berdusta dan sebagainya. Ironisnya orang yang waspada terhadap bahaya lidah
sangat sedikit padahal bahayanya sangat besar.
Allah juga amat benci terhadap mereka yang ucapannya tidak sesuai dengan
perbuatannya. Bahkan Rasulullah pernah bersabda pada hari kiamat nanti ada
seorang laki-laki yang dimasukkan kedalam neraka dengan keadaan ususnya
bercerai berai dan ada juga yang menggunting mulutnya berulang-ulang dengan
gunting neraka. Itulah mereka yang pada saat di dunia menyeru sesuatu yang
tidak mereka kerjakan.
Demikianlah, dengan berkumur semoga Allah mengampuni ucapan kita yang
tidak diridhoi-Nya.
VI. Rahasia
dan Hikmah Istinsyaq dan Istintsar
Istinsyaq adalah menghirup air kehidung, sedang istintsar adalah
menyemburkan air dari ujung hidung.
Menurut beberapa pakar kesehatan yang telah melakukan penelitian, orang
yang tidak melakukan istinsyaq dan istintsar dengan benar, hidung bagian
dalamnya berwarna kusam, kotor dan bulu hidungnya mudah rontok. Sedang mereka
yang melakukannya dengan baik, akan terlihat bersih, cerah dan tidak ada debu
yang menempel dan cerah.
Sebagaimana yang kita ketahui penyebaran penyakit banyak terjadi lewat
pernapasan. Dengan melakuakan istinsyaq sebanyak 3x akan membantu kita mencegah
dari penyakit influenza, TBC, radang paru-paru, penyakit tenggorokan dan
lain-lain.
VII. Rahasia
dan Hikmah Membasuh Wajah
Membasuh wajah ialah mengalirakn air ke seluruh bagian wajah, dari
tumbuhnya rambut di keningsampai dagu dan kedua pipi hingga pinggir telinga.
Wajah adalah bagian termulia dari jasmani manusia. Kegembiraan,
kesedihan, amarah dapat tampak melalui wajah. Pada wajah terdapat mata. Mata
sering menimbulkan petaka dan bencana tatkala mata digunakan untuk melihat
perkara haram, ia berubah menjadi salah satu panah iblis. Namun barang siapa
yang dapat memejamkan matanya dari perkara haram, Allah menggantinya dengan
iman yang kelezatannya akan diteguknya dalam hati. Mata yang digunakan untuk
menagis karena takut kepada Allah maka Allah haramkan neraka baginya.
Jangan
pula membutakan mata hati atau kalbu anda. Ia adalah akal sehat dan kepekaan
hati. Jadikan kalbu anda seperti sumur, ia menjadi wadah sekaligus alat meraih
pengetahuan dan ia memiliki mata air yang jernih. Agar hati menjadi seperti
sumur caranya dengan menghilangkan kedengkian, keangkuhan dan aneka kedurhakaan
didalamnya. Seperti halnya penggali sumur, mengeluarkan tanah dan bebatuan
sampai ia menemukan mata air yang jernih.
Kalbu bisa sakit dan obatnya adalah
taubat, dzikir, takwa dan ma’rifatullah (mengenal Allah). Jika berhasil mengisi
itu semua, niscaya sakinah (ketenangan batin) akan turun dalam kalbu. Namun
sakinah baru diperoleh setelah beberapa fase. Bermula dari mengosongkan kalbu
dari sifat tercela dengan jalan mengakui dosa yang telah diperbuat, memutuskan
hubungan dengan masa lalu yang kelam disusul dengan mujahadah (perjuangan
melawan sifat tercela), dan proses ini akan mengantar seseorang untuk menyadari
bahwa pilihan Allah adalah pilihan terbaik.
Sakinah bukan sekedar terlihat pada
ketenangan lahir tetapi terlihat pada kecerahan wajah yang disertai dengan
kelapangan dada, budi bahasa yang halus dan kesucian hati. Untuk itu mari
meneladani proses membasuh wajah dengan senantiasa tampil berseri-seri,
memalingkan mata dari hal haram dan menjauhkan kalbu dari sifat tercela.
VIII. Rahasia
dan Hikmah Membasuh Kedua Tangan Sampai Siku
Rasulullah menyarankan agar melebihi basuhan air dari batas wudhu pada
wajah, tangan dan kaki agar kecemerlangan bagian-bagian itu lebih panjang pada
hari kiamat.
Tangan adalah pusat aktivitas manusia. Tangan dapat menjadi sarana atau
kehinaan. Apa yang dicontohkan oleh Habil menunjukkan kepada kemulialiaan sikap
sabar dalam menggunakan tangan. Contoh kehinaan adalah menggunakan tangan untuk
berbuat kriminal seperti pencurian, pembunuhan, pembajakan buku dan lain
sebagainya.
Gunakan tangan untuk berbuat kebaikan seperti zakat, shadaqah. Jika
gemar menginfakkan harta dijalan Allah
dan membuang jauh-jauh sikap bakhil/boros, niscaya Allah akan berinfaq
kepadanya melalui “tangan”-Nya. Selain itu jangan melakukan kerusakan alam.
Dosa dan pelanggaran yang dilakuakn manusia dapat mengakibatkan ketidakseimbangan
yang dapat mengakibatkan bencana bagi makhluk hidup termasuk manusia.
Meneladani proses membasuh tangan sampai siku dapat mengantarkan kita
menjadi pribadi yang berhati-hati menggunakan tangan, memiliki sifat dermawan,
dan senantiasa bersahabat dengan alam.
IX. Rahasia
dan Hikmah Menyapu Kepala
Dalam menyapu kepala, Rasullah melakukannya sebanyak satu kali.
Dalam pandangan spiritual, menyapu kepala mengingatkan kita bahwa besar
kepala kurang lebih masih tergenggam oleh dua telapak tangan, oleh karena itu, jangan
sampai kita bersifat besar kepala atau keras kepala.
Pada kepala terdapat akal. Akal bukan hanya daya pikir, tetapi gabungan
daya dalam diri manusia yang menghalanginya
terjerumus ke dalam dosa dan kesalahan. Dengan demikian, ada peperangan
yang terjadi di akal, dimana yang memerangi adalah hawa nafsu.
Kecerdasan manusia ada 3, yaitu :
SQ
(Kecerdasan Spiritual),kecerdasan ini melahirkan iman yang kukuh dan kepekaan
yang mendalam; EQ (Kecerdasan Emosional), kecerdasan ini menjadikan manusia
yang mampu mengendalikan nafsu; IQ (Kecerdasan Intelektual. Jika kita
menggunakan aneka kecerdasan tersebut niscaya
akan lahir pribadi yang memiliki rasa malu. Rasa malu dapat mengundang
seseorang eggan melakukan sesuatu yang tercela. Malu kepada manusia adalah dengan
menghindarrkan segala yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Malu pada
diri sendiri adalah dengan menjaga kesucian diri dari perbuatan tercela.
X.
Rahasia dan Hikmah Menyapu Kedua Telinga
Rasulullah
menyapu kedua telinganya baik luar maupun dalam, dan memasukkan dua buah
jarinya ke dalam lubang telinga.
Ada
beberapa dosa yang dilakukan oleh telinga, seperti mendengar fitnah, umpatan,
perkataan sia-sia atau pembicaraan tentang keburukan orang.
Dalam Al-Qur’an menyebutkan indra manusia selalu mendahuluakn pendengaran
daripada penglihatan. Para dokter spesialis janin telah menemukan bahwa
pendengaran seorang bayi telah sempurna pada bulan kelima, sedang matanya belum
sempurna. Namun pendengaran dan penglihatan sama pentingnya kerena
masing-masing memiliki keistimewaan. Pendengaran dapat mengindra lebih luas,
sedang mata dapat mengindra lebih sempurna.
Al-Qur’an telah menyebutkan kepada kita tentang pendengaran yang terpuji.
Dimana dia dapat mendengarkan seruan Illahi dan tidak “Tuli” . Tuli dalam arti
tidak memanfaatkan apa yang di dengarnya.
XI. Rahasia
dan Hikmah Membasuh Kedua Kaki sampai Mata Kaki
Rasulullah memerintahkan agar membasuh kaki sampai kena mata kaki bahkan
beliau mencontohkan sampai membasahi betisnya. Beliau mendahulukan kakai kanan
di basuh hingga tiga kali kemudian kaki kiri. Saat membasuh kaki Rasulullah
menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki.
Kaki dilakukan untuk berjalan, dan dosa yang dapat dilakukan kaki adlah
berjalan di tempat-tempat haram. Kaki diciptakan untuk berjalan menuju tempat
mulia, menuntut ilmu, bersilaturahmi, bahkan Allah member ganjaran bagi mereka
yang berjalan menuju masjid.
Kaki juga digunakan untuk berlari. Berlarilah kepada Allah dalam setiap
permasalahan yang Anda miliki. Apabila seseorang berlari menuju Allah, maka dia
tidak akan pernah lagi merasa khauf (takut), raja’ (harap) maupun mencintai
(mahabbah) selain Allah.
Allah
berfirman: “Apabila manusia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat
kepadanya sehasta. Apabila ia datang kepada-Ku berjalan perlahan, Aku datang
kepadanya dengan berlari”.
Mujahadah
(usaha sungguh-sungguh dalam melatih jiwa agar senantiasa tunduk dan patuh
kepada Allah) diperlukan saat berlari menuju Allah, karena Allah ingin melihat kesungguhan dan tekad kuat saat
memohon kepada-Nya. Mujahadah dapat melalui memahami Al-Qur’an, shalat-shalat
sunnah, dzikir dan wirid.
C. Ide yang
anda sukai dan kritik terhadap buku.
Ide yang saya
sukai :
Sakinah bukan sekedar terlihat pada ketenangan lahir tetapi terlihat pada
kecerahan wajah yang disertai dengan kelapangan dada, budi bahasa yang halus
dan kesucian hati.
Jadikan kalbu anda seperti sumur, ia menjadi wadah sekaligus alat meraih
pengetahuan dan ia memiliki mata air yang jernih. Agar hati menjadi seperti
sumur caranya dengan menghilangkan kedengkian, keangkuhan dan aneka kedurhakaan
didalamnya. Seperti halnya penggali sumur, mengeluarkan tanah dan bebatuan
sampai ia menemukan mata air yang jernih
Kritik terhadap
buku :
Terdapat pencetakan kata yang salah
D. Kesimpulan
Wudhu bukan hanya berfungsi sebagai salah satu
syarat sahnya sholat, namun Allah mensyariaatkan wudhu agar seorang muslim
mengingat dan merenungi hendaknya ia menjaga seluruh anggota tubuhnya dari
perbuatan maksiat dan dosa.
Manusia memiliki derajat lebih tinggi dari hewan.
Salah satu bentuk syukur seorang muslim terhadap nikmat tersebut adalah dengan
menjaga organ-organ tubuh dari perbuatan maksiat yang dimurkai Allah. Jika
tidak mampu menjaganya dengan baik, manusia dapat lebih buruk dari pada hewan.
Kebanyakan
dosa-dosa yang lazim dilakuakan oleh kebanyakan manusia, antara lain mencuri,
berzina, merampok, menggunjing, membunuh, dan lain-lain yang ditunjang oleh
hati dan pikiran yang busuk, kemudian dilakukan oleh anggota tubuh lainnya.
Jadi melalui wudhu kita diingatkan untuk senantiasa
memiliki hati dan pikiran yang bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar