Jumat, 03 Oktober 2014

Keajaiban Wudhu

Reshume Buku : Pemikiran M. Fauzi Rachman tentang Keajaiban Wudhu



A. Latar Belakang Masalah
Alasan saya memilih buku tersebut karena saya ingin mengulas tentang dahsyatnya berwudhu, bagaimana cara wudhu dengan baik, dan kemukjizatan wudhu bagi jiwa dan raga sehingga kita dapat menjaga anggota tubuh dari perbuatan dosa.
Informasi Buku
Penulis                    : M. Fauzi Rachman
Judul                       : Betapa Ajaibnya Perintah Wudhu
Editor                     : Abdul Azid Muttaqin
Penerbit                  : (Laksana, Yogyakarta)
tahun terbit              : 2011
Informasi tentang penulis
M. Fauzi Rachman, lahir di Jakarta, 9 Juli 1997. Pria ini menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Attahiriyah, Fakultas Agama Islam Jurusan Syariah.
Meski sibuk mengajar di LBPP Lia, Batu Tulis, Pria yang gemar membaca ini masih mau menyempatkan diri untuk berkarya. Karyanya yang telah diterbitkan antara lain, The Hikmah 4 U (DAR! Mizan, 2006); The Real Fikih for Teens (Zikrul Hikmah, 2007); Shalat Khusyuk Enjoy Aja!(GIP, 2007) Shalat for Character Building (Mizania, 2007); Panduan Lengkap Ibadah Keseharian (Qudsi Media, 2008); Haid Menghalangi Ibadah? No Way!( Mizania, 2008); 8 Kalimat Al-Thayyibah (Mizania, 2008) dan Anakku Kuantarkan Kau ke Surga (Mizania, 2008).

B. Gagasan tentang Keajaiban Wudhu
    I.       Definisi Wudhu
Menurut syariat, wudhu adalah membersihakan anggota tubuh tertentu melalui suatu rangkaian aktivitas yang dimulai dari niat, membasuh wajah, kedua tangan dan kaki serta menyapu kepala.

   II.       Keutamaan Wudhu
1.       Pengguguran Dosa Bersamaan dengan Mengalirnya Air
2.       Penghapus Dosa-Dosa yang Telah Lalu
Hadits yang diriwayatkan Anas Ra. Menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Dengan perangai baik yang terdapat pada seorang laki-laki, Allah menyempurnakan segala amalnya, dan dengan bersucinya untuk mengerjakan sholat, Allah menghapus dosa-dosanya, hingga sempurnalah sholat itu menjadi pahala baginya.”
(H.R Abu Ya’la, Bazzar, dan Thabrani)
3.       Pengangkat Derajat
4.       Menjadikan Wajah Putih Cemerlang pada Hari Kiamat
5.       Penghapus Dosa-Dosa Antara Waktu Sholat
Utsman Ra. Pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Seorang muslim yang berwudhu dengan sempurna, kemudian sholat, maka Allah akan mengampuni dasa-dosa yang dia lakukan antara sholat itu dengan sholat berikutnya.” (H.R Muslim)
 
 III.       Empat Hal yang Diwajibkan Berwudhu oleh Syariat
1.       Sholat
2.       Thawaf di Baitullah
3.       Menyentuh Mushaf
4.       Sujud Tilawah dan Sujud Syukur

 IV.       9 Hal yang Disunnahkan Berwudhu oleh Syariat
1.  Ketika Berdzikir atau Menyebut Nama Allah
2.  Ketika Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Ra., Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa tertidur dalam keadaan suci, malaikat berada di seluruh barang-barang yang dikenakannya (baju dan lain-lain). Begitu dia bangun maka para malaikat berdoa kepada Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena dia tertidur dalam keadaan suci (H.R Ibnu Hibban)
3.  Ketika Hendak Makan, Minum, atau Mengulangi Senggama Bagi Orang Junub
4.  Sebelum Mandi, Baik Mandi Wajib atau Mandi Sunnah
5.  Setelah Makan Makanan Yang Disentuh Oleh Api (Dibakar Atau Di Panggang)
6.  Memperbarui Wudhu Setiap Hendak Sholat
7.  Ketika Marah
8.  Setelah Muntah, Mimisan, Mengeluarkan Dahak atau Madzi
9.  Setelah Membawa Jenazah

  V.       Rahasia dan Hikmah Berkumur-kumur (Madmadhah)
Secara ruhani tujuan berkumur adalah untuk menjaga mulut kita dalam keadaan bersih saat berkomunikasi dengan Allah dan sesama manusia.
Didalam mulut terdapat lidah. Terkadang lidah melakukan dosa dengan berbagai macam  jenisnya yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka misalnya ghibah, mengejek, mengadu domba, berdusta dan sebagainya. Ironisnya orang yang waspada terhadap bahaya lidah sangat sedikit padahal bahayanya sangat besar.
Allah juga amat benci terhadap mereka yang ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya. Bahkan Rasulullah pernah bersabda pada hari kiamat nanti ada seorang laki-laki yang dimasukkan kedalam neraka dengan keadaan ususnya bercerai berai dan ada juga yang menggunting mulutnya berulang-ulang dengan gunting neraka. Itulah mereka yang pada saat di dunia menyeru sesuatu yang tidak mereka kerjakan.
Demikianlah, dengan berkumur semoga Allah mengampuni ucapan kita yang tidak diridhoi-Nya.

 VI.       Rahasia dan Hikmah Istinsyaq dan Istintsar
Istinsyaq adalah menghirup air kehidung, sedang istintsar adalah menyemburkan air dari ujung hidung.
Menurut beberapa pakar kesehatan yang telah melakukan penelitian, orang yang tidak melakukan istinsyaq dan istintsar dengan benar, hidung bagian dalamnya berwarna kusam, kotor dan bulu hidungnya mudah rontok. Sedang mereka yang melakukannya dengan baik, akan terlihat bersih, cerah dan tidak ada debu yang menempel dan cerah.
Sebagaimana yang kita ketahui penyebaran penyakit banyak terjadi lewat pernapasan. Dengan melakuakan istinsyaq sebanyak 3x akan membantu kita mencegah dari penyakit influenza, TBC, radang paru-paru, penyakit tenggorokan dan lain-lain.

VII.       Rahasia dan Hikmah Membasuh Wajah
Membasuh wajah ialah mengalirakn air ke seluruh bagian wajah, dari tumbuhnya rambut di keningsampai dagu dan kedua pipi hingga pinggir telinga.
Wajah adalah bagian termulia dari jasmani manusia. Kegembiraan, kesedihan, amarah dapat tampak melalui wajah. Pada wajah terdapat mata. Mata sering menimbulkan petaka dan bencana tatkala mata digunakan untuk melihat perkara haram, ia berubah menjadi salah satu panah iblis. Namun barang siapa yang dapat memejamkan matanya dari perkara haram, Allah menggantinya dengan iman yang kelezatannya akan diteguknya dalam hati. Mata yang digunakan untuk menagis karena takut kepada Allah maka Allah haramkan neraka baginya.
Jangan pula membutakan mata hati atau kalbu anda. Ia adalah akal sehat dan kepekaan hati. Jadikan kalbu anda seperti sumur, ia menjadi wadah sekaligus alat meraih pengetahuan dan ia memiliki mata air yang jernih. Agar hati menjadi seperti sumur caranya dengan menghilangkan kedengkian, keangkuhan dan aneka kedurhakaan didalamnya. Seperti halnya penggali sumur, mengeluarkan tanah dan bebatuan sampai ia menemukan mata air yang jernih.
       Kalbu bisa sakit dan obatnya adalah taubat, dzikir, takwa dan ma’rifatullah (mengenal Allah). Jika berhasil mengisi itu semua, niscaya sakinah (ketenangan batin) akan turun dalam kalbu. Namun sakinah baru diperoleh setelah beberapa fase. Bermula dari mengosongkan kalbu dari sifat tercela dengan jalan mengakui dosa yang telah diperbuat, memutuskan hubungan dengan masa lalu yang kelam disusul dengan mujahadah (perjuangan melawan sifat tercela), dan proses ini akan mengantar seseorang untuk menyadari bahwa pilihan Allah adalah pilihan terbaik.
       Sakinah bukan sekedar terlihat pada ketenangan lahir tetapi terlihat pada kecerahan wajah yang disertai dengan kelapangan dada, budi bahasa yang halus dan kesucian hati. Untuk itu mari meneladani proses membasuh wajah dengan senantiasa tampil berseri-seri, memalingkan mata dari hal haram dan menjauhkan kalbu dari sifat tercela.

VIII.       Rahasia dan Hikmah Membasuh Kedua Tangan Sampai Siku
Rasulullah menyarankan agar melebihi basuhan air dari batas wudhu pada wajah, tangan dan kaki agar kecemerlangan bagian-bagian itu lebih panjang pada hari kiamat.
Tangan adalah pusat aktivitas manusia. Tangan dapat menjadi sarana atau kehinaan. Apa yang dicontohkan oleh Habil menunjukkan kepada kemulialiaan sikap sabar dalam menggunakan tangan. Contoh kehinaan adalah menggunakan tangan untuk berbuat kriminal seperti pencurian, pembunuhan, pembajakan buku dan lain sebagainya.
Gunakan tangan untuk berbuat kebaikan seperti zakat, shadaqah. Jika gemar  menginfakkan harta dijalan Allah dan membuang jauh-jauh sikap bakhil/boros, niscaya Allah akan berinfaq kepadanya melalui “tangan”-Nya. Selain itu jangan melakukan kerusakan alam. Dosa dan pelanggaran yang dilakuakn manusia dapat mengakibatkan ketidakseimbangan yang dapat mengakibatkan bencana bagi makhluk hidup termasuk manusia.
Meneladani proses membasuh tangan sampai siku dapat mengantarkan kita menjadi pribadi yang berhati-hati menggunakan tangan, memiliki sifat dermawan, dan senantiasa bersahabat dengan alam.

 IX.       Rahasia dan Hikmah Menyapu Kepala
Dalam menyapu kepala, Rasullah melakukannya sebanyak satu kali.
Dalam pandangan spiritual, menyapu kepala mengingatkan kita bahwa besar kepala kurang lebih masih tergenggam oleh dua telapak tangan, oleh karena itu, jangan sampai kita bersifat besar kepala atau keras kepala.
Pada kepala terdapat akal. Akal bukan hanya daya pikir, tetapi gabungan daya dalam diri manusia yang menghalanginya  terjerumus ke dalam dosa dan kesalahan. Dengan demikian, ada peperangan yang terjadi di akal, dimana yang memerangi adalah hawa nafsu.
Kecerdasan manusia ada 3, yaitu :
SQ (Kecerdasan Spiritual),kecerdasan ini melahirkan iman yang kukuh dan kepekaan yang mendalam; EQ (Kecerdasan Emosional), kecerdasan ini menjadikan manusia yang mampu mengendalikan nafsu; IQ (Kecerdasan Intelektual. Jika kita menggunakan aneka kecerdasan tersebut niscaya  akan lahir pribadi yang memiliki rasa malu. Rasa malu dapat mengundang seseorang eggan melakukan sesuatu yang tercela. Malu kepada manusia adalah dengan menghindarrkan segala yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Malu pada diri sendiri adalah dengan menjaga kesucian diri dari perbuatan tercela.

  X.       Rahasia dan Hikmah Menyapu Kedua Telinga
Rasulullah menyapu kedua telinganya baik luar maupun dalam, dan memasukkan dua buah jarinya ke dalam lubang telinga.
Ada beberapa dosa yang dilakukan oleh telinga, seperti mendengar fitnah, umpatan, perkataan sia-sia atau pembicaraan tentang keburukan orang.
Dalam Al-Qur’an menyebutkan indra manusia selalu mendahuluakn pendengaran daripada penglihatan. Para dokter spesialis janin telah menemukan bahwa pendengaran seorang bayi telah sempurna pada bulan kelima, sedang matanya belum sempurna. Namun pendengaran dan penglihatan sama pentingnya kerena masing-masing memiliki keistimewaan. Pendengaran dapat mengindra lebih luas, sedang mata dapat mengindra lebih sempurna.
Al-Qur’an telah menyebutkan kepada kita tentang pendengaran yang terpuji. Dimana dia dapat mendengarkan seruan Illahi dan tidak “Tuli” . Tuli dalam arti tidak memanfaatkan apa yang di dengarnya.

 XI.       Rahasia dan Hikmah Membasuh Kedua Kaki sampai Mata Kaki
Rasulullah memerintahkan agar membasuh kaki sampai kena mata kaki bahkan beliau mencontohkan sampai membasahi betisnya. Beliau mendahulukan kakai kanan di basuh hingga tiga kali kemudian kaki kiri. Saat membasuh kaki Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki.
Kaki dilakukan untuk berjalan, dan dosa yang dapat dilakukan kaki adlah berjalan di tempat-tempat haram. Kaki diciptakan untuk berjalan menuju tempat mulia, menuntut ilmu, bersilaturahmi, bahkan Allah member ganjaran bagi mereka yang berjalan menuju masjid.
Kaki juga digunakan untuk berlari. Berlarilah kepada Allah dalam setiap permasalahan yang Anda miliki. Apabila seseorang berlari menuju Allah, maka dia tidak akan pernah lagi merasa khauf (takut), raja’ (harap) maupun mencintai (mahabbah) selain Allah.
Allah berfirman: “Apabila manusia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia datang kepada-Ku berjalan perlahan, Aku datang kepadanya dengan berlari”.
Mujahadah (usaha sungguh-sungguh dalam melatih jiwa agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah) diperlukan saat berlari menuju Allah, karena Allah ingin  melihat kesungguhan dan tekad kuat saat memohon kepada-Nya. Mujahadah dapat melalui memahami Al-Qur’an, shalat-shalat sunnah, dzikir dan wirid.

C. Ide yang anda sukai dan kritik terhadap buku.
Ide yang saya sukai :
Sakinah bukan sekedar terlihat pada ketenangan lahir tetapi terlihat pada kecerahan wajah yang disertai dengan kelapangan dada, budi bahasa yang halus dan kesucian hati.
Jadikan kalbu anda seperti sumur, ia menjadi wadah sekaligus alat meraih pengetahuan dan ia memiliki mata air yang jernih. Agar hati menjadi seperti sumur caranya dengan menghilangkan kedengkian, keangkuhan dan aneka kedurhakaan didalamnya. Seperti halnya penggali sumur, mengeluarkan tanah dan bebatuan sampai ia menemukan mata air yang jernih

Kritik terhadap buku :
Terdapat pencetakan kata yang salah

D. Kesimpulan
Wudhu bukan hanya berfungsi sebagai salah satu syarat sahnya sholat, namun Allah mensyariaatkan wudhu agar seorang muslim mengingat dan merenungi hendaknya ia menjaga seluruh anggota tubuhnya dari perbuatan maksiat dan dosa.
Manusia memiliki derajat lebih tinggi dari hewan. Salah satu bentuk syukur seorang muslim terhadap nikmat tersebut adalah dengan menjaga organ-organ tubuh dari perbuatan maksiat yang dimurkai Allah. Jika tidak mampu menjaganya dengan baik, manusia dapat lebih buruk dari pada hewan.
   Kebanyakan dosa-dosa yang lazim dilakuakan oleh kebanyakan manusia, antara lain mencuri, berzina, merampok, menggunjing, membunuh, dan lain-lain yang ditunjang oleh hati dan pikiran yang busuk, kemudian dilakukan oleh anggota tubuh lainnya.

Jadi melalui wudhu kita diingatkan untuk senantiasa memiliki hati dan pikiran yang bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar