Sabtu, 08 November 2014

Labuhan di Pantai Depok


Sejenak melupakan kesibukan yang beruntun dengan tugas yang seabrek [bahkan super duper seabrek], aku pikir perlu nih refresh otak dulu biar nggak ada bau-bau gosong kayak patrick star gara-gara mikir keras atau kita [aku dan teman-teman] sering menyebutnya “kantem pikir”, :D
Hah!!! saking lamanya nggak piknik, sampai lupa kapan terakhir piknik.. yaa,  aku memang “kurang piknik” [ngenes amat yaa..]. 

Hari Kamis tanggal 6 November seusai kuliah Etika profesi, aku dan teman-teman IPD3’12 merencanakan rehat sejenak jalan-jalan kerumah si gadis pantai, Winda. Aku sebut dia gadis pantai karena rumahnya emang bener-bener deket sama pantai, tepatnya pantai Depok Bantul. Katanya, Kamis ini di pantai depok ada ramai-ramai, acara labuhan gitu. Entahlah, seperti apa itu labuhan aku nggak tau, belum pernah lihat, meskipun rumahku daerah Bantul juga [payah yaa..].
Aku bersama teman-temanku, Nice, Puput, Andri, Tari, Annisa, Nadia, Titin, Doni, Umam, Uzi, Indra dan Abror berangkat dari kampus sekitar pukul 11.00 menuju rumah Winda. Perjalanan sekitar 1 jam. Sampai rumah Winda kita sholat dzuhur dulu, makan-makan dan bercakap-cakap ria. dan untuk sementara, aku ucapkan “selamat tinggal tugas-tugas”, \(^_^)/
Sekitar pukul 14.00 kita otw ke pantai depok, karena kawasan depok adalah kawasan Winda, maka kita masuk nggak usah bayar [yey..alhamdulillah]. Sampai sana, acaranya belum mulai, tapi keadaan udah ramai orang. Di area lapang, ada satu panggung besar yang terdapat alat-alat gamelan dan tenda yang ada kursi-kursinya tapi nggak pada diduduki, entah mau digunakan pas acara apa.
Kami menunggu sekitar 30 menit, dan acaranya pun dimulai dengan tari jathilan di  area lapang dekat panggung. Jathilan dimainakn oleh anak-anak kecil, diiringi gamelan yang ada di panggung. Aku dan teman-teman nggak begitu jelas karena pertunjukkan itu sudah dikelilingi orang-orang yang ingin melihat, alhasil kita ada di belakang,  jinjit-jinjit  nonton jathilan. Capek nontonnya, jadi kita pergi ke dekat pantai dan menunggu gunungannya di labuh sambil shelfie-shelfie, :P

Nah.. tibalah saatnya gunungan dilabuh, semua orang yang tadinya menonton pertunjukka, berduyun-duyun bejalan keselatan mendekati pantai, berjejer-jejer  menunggu pasukan penglabuh lewat.
Untuk orang-orang yang ingin mengambil gunungan yang dilabuh, sudah bersiap-siap stay di bibir pantai. Termasuk temenku Umam dan Doni, antusias banget, mereka udah mempersiapkan diri untuk  berenang mengambil gunungan yang di labuh.
Saking semangatya, Umam sama Doni borong  labuhan tersebut, kita yang cuma nonton, ikut girang dan bertepuk tangan untuk mereka, sampai-sampai orang-orang disekitar kita pada nglihatin dan heran. Saking banyaknya barang labuhan yang ditangkap, akhirnya kita bagi-bagi tuh sama masyarakat lain yang datang tapi nggak bisa ngambil, yang kita ambil hanya degan [kelapa muda]. hmm.. rasanya berbagi itu, amat sangat menyenangkan sekali [mubadzir kata]. Kapan lagi coba kita bisa kayak gini,. Tahun depan??? InsyaAllah kita udah lulus, entah bisa main lagi kayak gini atau nggak [hiks..hikss.. jadi sedih gini]
Setelah itu kita menuju ke area yang tadinya buat jathilan. Disana ada hiburan jathilan lagi, tapi beda, kali ini pemainnya orang dewasa semua. Dan lagi-lagi kita ada di barisan belakang , lihatnya harus jinjit-jinjit. Nah si Umam sama Doni malah pada panggul-panggulan kayak gini, ada-ada aja.

Sekarang aku sudah paham labuahn itu apa. Labuhan yang kita lihat adalah labuhan dalam rangka Sedekah Laut bagi Nelayan Pantai Depok. Barang yang dilabuh meliputi, sayuran,buah-buahan, ada beberapa jarit, dan lain-lain. Katanya, masih ada banyak acara dan hiburan yang akan ditampilkan. Puncak Acaranya pada malam harinya yaitu Malam Jumat Kliwon, akan digelar Pentas Wayang Kulit Semalam Suntuk bersama dalang Ki Seno Nugroho. Yaa. Mungkin kursi-kursinya yang tadi dipakai pas acara ini, hehe..

Karena belum sholat  ashar, kita nonton jathilannya nggak lama, kita segera ke mushola untuk sholat ashar. Rampung  sholat ashar, kita menuju dekat pantai, foto –foto dan menikmati kelapa muda yang didapat tadi. Walaupun cuma satu, kita minum bareng-bareng, kebersamaan yang menyenagkan bukan?
Pada saat foto-foto eh ada pemain jathilan yang kesurupan dibawa ke bibir pantai buat raup [read: membasuh muka, haha].
Perut terasa keroncongan, meskipun hiburannya belum selesai, akhirnya kita ambil motor, pergi ke warung bakso dan mie ayam dekat pintu masuk TPR.

Selesai makan, waktu menunjukkan pukul 17.20. belum puas mainnya, kita lanjut ke pantai Parangtritis mau melihat sunset. Tapi sayangnya sampai sana kita telat, sang surya udah tenggelam. akhirnya hanya main-main sama shelfi saja, dan sebagian temanku ada yang nyebur ke pantai. Aku??? Hanya duduk-duduk menjauh dari pantai, nggak mau deket-deket pantai. Takut sama si ombak yang sukanya nggulung-nggulung :D
Udah puas mainnya, kita pulang kerumah Winda dan sholat maghrib di mushola deket rumahnya. Usai solat, kami bergegas pulang, pamit sama Winda, Ibu dan Bapaknya.

Sekian ceritaku, hari yang sangat menyenangkan. Suatu saat nanti saat kita berpisah, pasti akan merindukan waktu-waktu seperti ini. Hmm.. Sayang kalian semua :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar