Sejenak melupakan kesibukan yang beruntun dengan tugas yang seabrek [bahkan
super duper seabrek], aku pikir perlu nih refresh otak dulu biar nggak ada
bau-bau gosong kayak patrick star gara-gara mikir keras atau kita [aku
dan teman-teman] sering menyebutnya “kantem pikir”, :D
Hah!!! saking lamanya nggak piknik, sampai lupa kapan terakhir piknik..
yaa, aku memang “kurang piknik” [ngenes amat yaa..].
Hari Kamis tanggal 6 November seusai kuliah Etika profesi, aku dan
teman-teman IPD3’12 merencanakan rehat sejenak jalan-jalan kerumah si gadis
pantai, Winda. Aku sebut dia gadis pantai karena rumahnya emang bener-bener
deket sama pantai, tepatnya pantai Depok Bantul. Katanya, Kamis ini di pantai
depok ada ramai-ramai, acara labuhan gitu. Entahlah, seperti apa itu labuhan
aku nggak tau, belum pernah lihat, meskipun rumahku daerah Bantul juga [payah
yaa..].
Aku bersama teman-temanku, Nice, Puput, Andri, Tari, Annisa, Nadia, Titin,
Doni, Umam, Uzi, Indra dan Abror berangkat dari kampus sekitar pukul 11.00
menuju rumah Winda. Perjalanan sekitar 1 jam. Sampai rumah Winda kita sholat
dzuhur dulu, makan-makan dan bercakap-cakap ria. dan untuk sementara, aku
ucapkan “selamat tinggal tugas-tugas”, \(^_^)/
Sekitar pukul 14.00 kita otw ke pantai depok, karena kawasan depok adalah
kawasan Winda, maka kita masuk nggak usah bayar [yey..alhamdulillah]. Sampai
sana, acaranya belum mulai, tapi keadaan udah ramai orang. Di area lapang, ada
satu panggung besar yang terdapat alat-alat gamelan dan tenda yang ada
kursi-kursinya tapi nggak pada diduduki, entah mau digunakan pas acara apa.
Kami menunggu sekitar 30 menit, dan acaranya pun dimulai dengan tari
jathilan di area lapang dekat panggung. Jathilan dimainakn oleh
anak-anak kecil, diiringi gamelan yang ada di panggung. Aku dan teman-teman
nggak begitu jelas karena pertunjukkan itu sudah dikelilingi orang-orang yang
ingin melihat, alhasil kita ada di belakang, jinjit-jinjit
nonton jathilan. Capek nontonnya, jadi kita pergi ke dekat pantai dan
menunggu gunungannya di labuh sambil shelfie-shelfie, :P
Nah.. tibalah saatnya gunungan dilabuh, semua orang yang tadinya menonton
pertunjukka, berduyun-duyun bejalan keselatan mendekati pantai,
berjejer-jejer menunggu pasukan penglabuh lewat.
Untuk orang-orang yang ingin mengambil gunungan yang dilabuh, sudah
bersiap-siap stay di bibir pantai. Termasuk temenku Umam dan Doni, antusias
banget, mereka udah mempersiapkan diri untuk berenang mengambil gunungan
yang di labuh.
Saking semangatya, Umam sama Doni borong labuhan tersebut, kita yang
cuma nonton, ikut girang dan bertepuk tangan untuk mereka, sampai-sampai
orang-orang disekitar kita pada nglihatin dan heran. Saking banyaknya barang
labuhan yang ditangkap, akhirnya kita bagi-bagi tuh sama masyarakat lain yang
datang tapi nggak bisa ngambil, yang kita ambil hanya degan [kelapa muda].
hmm.. rasanya berbagi itu, amat sangat menyenangkan sekali [mubadzir kata].
Kapan lagi coba kita bisa kayak gini,. Tahun depan??? InsyaAllah kita udah
lulus, entah bisa main lagi kayak gini atau nggak [hiks..hikss.. jadi sedih
gini]
Setelah itu kita menuju ke area yang tadinya buat jathilan. Disana ada
hiburan jathilan lagi, tapi beda, kali ini pemainnya orang dewasa semua. Dan
lagi-lagi kita ada di barisan belakang , lihatnya harus jinjit-jinjit.
Nah si Umam sama Doni malah pada panggul-panggulan kayak gini, ada-ada
aja.
Sekarang aku sudah paham labuahn itu apa. Labuhan yang kita lihat adalah
labuhan dalam rangka Sedekah Laut bagi Nelayan Pantai Depok. Barang yang
dilabuh meliputi, sayuran,buah-buahan, ada beberapa jarit, dan lain-lain.
Katanya, masih ada banyak acara dan hiburan yang akan ditampilkan. Puncak
Acaranya pada malam harinya yaitu Malam Jumat Kliwon, akan digelar Pentas
Wayang Kulit Semalam Suntuk bersama dalang Ki Seno Nugroho. Yaa. Mungkin
kursi-kursinya yang tadi dipakai pas acara ini, hehe..
Karena belum sholat ashar, kita nonton jathilannya nggak lama, kita
segera ke mushola untuk sholat ashar. Rampung sholat ashar, kita
menuju dekat pantai, foto –foto dan menikmati kelapa muda yang didapat tadi.
Walaupun cuma satu, kita minum bareng-bareng, kebersamaan yang menyenagkan
bukan?
Pada saat foto-foto eh ada pemain jathilan yang kesurupan dibawa ke bibir
pantai buat raup [read: membasuh muka, haha].
Perut terasa keroncongan, meskipun hiburannya belum selesai, akhirnya kita
ambil motor, pergi ke warung bakso dan mie ayam dekat pintu masuk TPR.
Selesai makan, waktu menunjukkan pukul 17.20. belum puas mainnya, kita
lanjut ke pantai Parangtritis mau melihat sunset. Tapi sayangnya sampai sana
kita telat, sang surya udah tenggelam. akhirnya hanya main-main sama shelfi
saja, dan sebagian temanku ada yang nyebur ke pantai. Aku??? Hanya
duduk-duduk menjauh dari pantai, nggak mau deket-deket pantai. Takut sama si
ombak yang sukanya nggulung-nggulung :D
Udah puas mainnya, kita pulang kerumah Winda dan sholat maghrib di mushola
deket rumahnya. Usai solat, kami bergegas pulang, pamit sama Winda, Ibu dan
Bapaknya.
Sekian ceritaku, hari yang sangat menyenangkan. Suatu saat nanti saat kita
berpisah, pasti akan merindukan waktu-waktu seperti ini. Hmm.. Sayang kalian
semua :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar