Sabtu, 20 September 2014

Dasar-Dasar Bibliografi

Bahan pustaka,agar dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan informasi,haruslah diolah secara sistematis.Banyak kegiatan yang dapat dikerjakan sehubungn dengan pengolahan bahan pustaka.Satu diantaranya adalah katalogisasi,yakni proses pembuatan katalog (wakil buku).Karena kedudukannya sebagai wakil buku,maka kartu katalog haruslah memberikan informasi sesungguhnya tentang buku yang dimaksud.
            Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam katalogisasi adalah tajuk entri utama,deskripsi bibliografi dari suatu karya dan pengetikn kartu katalog.Untuk lebih jelasnya akan penulis uraian satu persatu menganai hal-hal diatas.
A.    Deskripsi Bibliografi
Setelah tajuk entri utama,maka yang harus diperhatikan selanjutnya dalam katalogisasi adalah masalah deskripsi bibliografi yang meliputi bagian-bagian sbb:
1.         Judul dan pertanyaan pengarang
2.         Edisi atau cetakan
3.         Impresium
4.         Kolasi
5.         Seri
6.         Catatan
7.         ISBN/ISTN

1)      Judul dan Pernyataan Pengarang
Daerah ini terdiri dari unsur-unsur:
~        Judul resmi,anak judul,judul paralel dan pernyataan pengarang.
Judul  adalah nama resmi suatu karya dan dikutip sererti apa adanya pada halaman judul dari suatu karya tersebut.Apabila judul terlalu panjang,penulisannya dapat disingkat dengan menghilangkan bagian tertentu,tanpa mengurangi informasi yang tersimpul dalam judul.Bagian yang dihilangkan diganti dengan tanda tiga titik antara kurung siku atau(( ...)) .
Judul paralel adalah terjemahan judul resmi dalam bahasa lain,selain itu adakalanya terdapat anak judul yang memperjelas judul resmi.Pernyataan pengarang tidak terbatas pada nama pengarang ,etapi dapat juga nama editor,penterjemah dan lainnya yang terdapat pada halaman judul.Cara penulisannya dan tanda baca yang dipakai dalam daerah ini:
                        Judul Resmi : anak judul = judul paralel / Pengarang I ; Pengarang II ; Penerjemah ...
2)      Edisi atau Cetakan
Edisi (Edition) disingkat ed. , dan cetakan disingkat cet. Nomor edisi atau cetakan dicatat dengan angka arab.
Tanda baca yang digunakan untuk mengawali daerah ini adalah .—
Contoh penulisannya : .—6 th ed.
`                                               .—cet. Ke 6
3)      Impresium , terdiri dari :
Tempat terbit,nama penerbit dan tahun terbit.
Apabila nama tempat tidak diketahui,maka ditulis “sine loco”,disingkat s.l. dan ditempatkan dalam tanda kurung siku atau ((s.l.)) . “sine nomine” disingkat s.n. ditempatkan ditempat dalam tanda kurung siku atau ((s.n.)) digunakan untuk menyatakan tidak ada penerbitnya.
Tanda baca yang digunakan untuk mengenali unsur-unsur dalam daerah ini adalah:
.--  mengawali daerah impresium
:    mengawali nama penerbit
,    mengawali tahun terbit
Contoh :
.—Yogyakarta : Balai Pustaka,1993
.—((s.l.)) : ((s.n.)) ,1992
4)      Kolasi ,terdiri dari :
~        Jumlah halaman atau jumlah jilid untuk terbitan berjilid.
~        Pernyataan ilustrasi
~        Ukuran tinggi buku dalam cm.
~        Pernyataan lampiran dan lain-lain bahan tambahan.
Untuk halam digunakan istilah pagina dan disingkat p. Dan untuk dijilid digunakan istilah volume,disingkat  v. Istilah illustrasi,disingkat il. Digunakan untuk gambar,denah,grafik peta tabel dan lainnya.Ukuran tinggi diberikan angka satuan dan dibulatkan.Tambahan lepas digunakan pernyataan dengan kata-kata yang menunjukan macam bahannya.Tanda baca yang digunakan dalam daerah ini :
.—mengawali daerah kolasi
:    mengawali pernyataan ilustrasi
;    mengawali ukuran
&  mengawali bahan tambahan
Contoh: .—vi,153p.:il.;14cm& soal-soal
5)      Seri atau Judul Seri,dinyatakan dalam tanda kurung.Daerah ini terdiri dari : Judul seri, sub seri dan nomor seri.
Tanda baca yang digunakan:
.—mengawali pernyataan seri
:    mengawali pernyataan sub seri
;    mengawali nomor seri
Contoh : .—(Mengenal Filsafat Pancasila;no.5)
6)      Daerah catatan
Hal-hal yang dianggap penting dan belum dinyatakan dalam bagian diskripsi bibliografi sebelumnya,dapat dinyatakan dalam catatan.
Misalnya : Judul asli untuk karya tejemahan
                            Keterangan Bibliografi

B.     Tajuk Entri Utama
Tajuk entri utama atau tajuk adalah pengarang yang bertaggung jawab atas isi intelektual dari suatu karya.Pengarang dapat merupakan orang atau badan korporasi/lembaga pemerintah atau swasta.Apabila tidak ada pengarang,maka sebagai tajuk adalah judul kara tersebut.
1.      Menentukan Tajuk
Dalam menentukan tajuk entri utama pad pokoknya adalah sama dengan menentukan pengarang yang bertanggung jawab terhadap suatu karya.Ketentuannya adalah sebagai berikut:
a)      Karya pengarang tunggal,maka pengarang tesebut menjadi tajuk.
b)      Karya pengarang ganda tidak lebih dari tiga orang,maka pengarang utama (kalau tidak) yang menjadi tajuk.Apabila tidak ada pengarang utama,maka pengarang utama yang menjadi tajuk.
c)      Pengarang empat orang atau lebih,maka judul karya tersebut yang menjadi tajuk.
d)     Kara editor,pengarang asli menjadi tajuk.
e)      Kara terjemahan,pengarang asli menjadi tajuk.
f)       Karya saduran,penyadur menjadi tajuk,pengarang asli menjadi tajuk utama.
g)      Karya tidak tahu pengarangnya,maka judul menjadi tajuk.
h)      Karya dari lembaga/badan korporasi,maka badan/lembaga tersebut yang menjadi tajuk.
2.      Penulisan  Kata Utama
a)      Apabila tajuknya pengarang (nama orang) , maka cara penulisannya digolongkan menjadi nama Indonesia,nama Malaysia dan Singapura,nama Cina dan nama Barat.
Nama Indonesia,yang menjadi kata utama adalah kata terakhir dari nama tersebut,dan ditulis huruf besar.
Contoh: Dyta Ernawati menjadi ERNAWATI,Rulik
Nama Barat, yang menjadi kata utama adalah nama keluarga merupakan bagian terakhir nama tersebut.
Contoh : Robbert Pattinson menjadi PATTINSON,Edward
Nama Cina,yang menjadi kata utama adalah nama keluarga dan terdapat pada bagian pertama nama.
Contoh : Jet Li menjadi LI,Jet
Nama Malaysia dan Singapura,dicatat langsung kecuali apabila bagian nama terakhir adalah nama keluarga.

b)      Apabila sebagai tajuk adalah merupakan badan korporasi,maka penulisannya langsung dicatat nama badan tersebut,dengan pengecualian sbb:
§  Badan pemerintahan,penulisan tajukadalah nama negara didepan nama badan pemerintahan tersebut.
Contoh:Departemen Keadilan --------   INDONESIA Departemen Keadilan
§  Badan bawahan apabila tidak dapat dikenal tanpa badan induknya,maka penulisannya dengan mendahulukan nama badan induknya.
Contohnya:Fakultas Adab UIN SUKA  -----  UNIVERSITAS SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
c)      Kalau karya hasil konperasi dan pertemuan,maka penulisan tajuknya sbb:
Nama konperensi,diikuti nomor,tempat  dan tanggal/tahun konperensi.
Contoh:SEMINAR PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM,Ke 2,Yogyakarta,8 Desember 2012

C.     Pengetikan Kartu Katalog
Ukuran kartu katalog yang standar (biasa dipakai) adalah 7.1/2x10 ½ cm,terbuat dari kertas manila putih ada juga ukuran yang lebih besar, yaitu 20x10 cm yang disebut Sheaf Katalog ,tapi sudah jarang digunakan.Sebelum pengetikan kartu,terlbih dahulu dibuat konsep pada kertas buram ukuran ¼ kwarto yang biasa disebut T.Slip.
1.      Unsur-Unsur T.Slip adalah :
·         Tajuk entri utama
·         Deskripsi Biblografi
·         Jejakan,adalah merupakan perintah untuk membuat kartu tambahan.

·         Call Number (sandi buku),adalah terdiri dari nomor klasifikasi + tiga huruf awal dari tajuk + satu huruf awal judul.Sandi buku akan memberikan petunjuk diman buku itu disusun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar