Seperti
yang sudah kita ketahui salah satu keistimewaan bunglon ialah mampu mengubah
warna dirinya sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dengan kata lain, bunglon
mampu beradaptasi dengan cepat sesuai dengan lingkungan dimana dia berada.
Untuk apa bunglon menyesuaikan dirinya? Jawabannya adalah untuk bertahan, dengan cara demikian bunglon dapat mengelabui musuhnya sehingga dia tidak terlihat, sehingga dia tidak dimangsa. Jadi ini adalah strategi bunglon untuk bertahan hidup.
Apa hikmah yang bisa kita ambil? Agar kita bisa bertahan bahkan bisa sukses kita harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan.
Untuk apa bunglon menyesuaikan dirinya? Jawabannya adalah untuk bertahan, dengan cara demikian bunglon dapat mengelabui musuhnya sehingga dia tidak terlihat, sehingga dia tidak dimangsa. Jadi ini adalah strategi bunglon untuk bertahan hidup.
Apa hikmah yang bisa kita ambil? Agar kita bisa bertahan bahkan bisa sukses kita harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan.
Dalam berdakwah pun Rasulullah SAW melakukan
cara yang berbeda sesuai dengan kondisinya. Kadang beliau berdakwah dengan
lembut, kadang dengan tegas, bahkan kadang dengan cara berperang. Itu menujukan
bahwa kita harus pandai melakukan cara yang sesuai dengan kondisi.
Ini juga bisa diaplikasikan untuk berbagai hal lainnya, dalam berkomunikasi, berbisnis, bekerja, berkeluarga, tentu saja dalam berdakwah juga. Maka wajarlah jika kemampuan beradaptasi menjadi salah satu karakteristik yang dimiliki oleh orang-orang sukses. Jadi, jika Anda ingin menjadi orang sukses, Anda harus belajar cara beradaptasi ini.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ialah, meskipun bunglon berubah warna tetapi dia tetap bunglon. Artinya ialah, kita memang harus pandai beradaptasi, tetapi kita tetap seorang muslim yang harus hidup dengan aturan-aturan mulia dari AL Quran dan Hadits.
Ini juga bisa diaplikasikan untuk berbagai hal lainnya, dalam berkomunikasi, berbisnis, bekerja, berkeluarga, tentu saja dalam berdakwah juga. Maka wajarlah jika kemampuan beradaptasi menjadi salah satu karakteristik yang dimiliki oleh orang-orang sukses. Jadi, jika Anda ingin menjadi orang sukses, Anda harus belajar cara beradaptasi ini.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ialah, meskipun bunglon berubah warna tetapi dia tetap bunglon. Artinya ialah, kita memang harus pandai beradaptasi, tetapi kita tetap seorang muslim yang harus hidup dengan aturan-aturan mulia dari AL Quran dan Hadits.
Belajar Dari Cicak
Cicak punya
keistimewaan bisa berjalan di atap dengan badan terbalik, tetapi bukan itu yang
ingin saya lihat pada saat ini, justru yang akan kita lihat adalah
"kelemahan" cicak yang tidak bisa terbang, sementara makanan cicak
bisa terbang.
Dari sini bisa kita ambil pelajaran, meskipun cicak tidak bisa terbang tetapi mereka masih bisa memakan nyamuk. Itu menunjukan bahwa cicak sudah di atur rezekinya oleh Allah.
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). [QS 11:6]
Begitu juga manusia dan makhluq yang lainnya. Allah telah menetapkan rizkinya masing-masing.
Rezeki adalah pemberian Allah, bukan dari tempat Anda bekerja sekarang, bukan dari bisnis Anda, bukan dari deposito Anda. Semua itu hanyalah sarana Anda mendapatkan rezeki, karena memang Allah yang memerintahkan kita untuk mencari rezeki tentu saja dengan berbagai sarana.
Meskipun rezeki sudah di atur oleh Allah, tetapi kita tetap dituntut untuk berusaha sendiri. Cicakpun berusaha, mendekati tempat terang dimana di sana banyak nyamuk.
.....sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, [QS 8.53]
Dari sini bisa kita ambil pelajaran, meskipun cicak tidak bisa terbang tetapi mereka masih bisa memakan nyamuk. Itu menunjukan bahwa cicak sudah di atur rezekinya oleh Allah.
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). [QS 11:6]
Begitu juga manusia dan makhluq yang lainnya. Allah telah menetapkan rizkinya masing-masing.
Rezeki adalah pemberian Allah, bukan dari tempat Anda bekerja sekarang, bukan dari bisnis Anda, bukan dari deposito Anda. Semua itu hanyalah sarana Anda mendapatkan rezeki, karena memang Allah yang memerintahkan kita untuk mencari rezeki tentu saja dengan berbagai sarana.
Meskipun rezeki sudah di atur oleh Allah, tetapi kita tetap dituntut untuk berusaha sendiri. Cicakpun berusaha, mendekati tempat terang dimana di sana banyak nyamuk.
.....sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, [QS 8.53]
Belajar Dari Semut
Engkau
mungkin belum pernah mendengar betapa terampil dan pandainya semut-semut itu.
Beberapa di antara kamu bahkan mungkin menganggap mereka sebagai
serangga-serangga sederhana yang berkeliaran sepanjang hari tanpa melakukan
pekerjaan apapun. Akan tetapi jika ada di antara kalian yang beranggapan
demikian, maka kalian telah keliru. Sebab semut, seperti halnya makhluk hidup
yang lain, juga memiliki cara hidupnya sendiri.
·
Semut memiliki jumlah yang jauh lebih banyak dari
kebanyakan makhluk hidup lain di dunia ini. Untuk setiap 700 juta semut yang
lahir di dunia ini, hanya ada 40 bayi manusia baru. Dengan kata lain, jumlah
semut di dunia lebih banyak dibandingkan jumlah manusia.
·
Keluarga semut juga sangat besar. Sebagai contoh, engkau
mungkin mempunyai keluarga beranggotakan 4-5 orang. Sebaliknya, dalam satu
keluarga semut, kadang terdapat jutaan semut. Sekarang coba pikirkan barang
sejenak: jika engkau memiliki kakak dan adik laki-laki ataupun perempuan dengan
jumlah jutaan, dapatkah kalian hidup dalam satu rumah? Tentu saja tidak!
·
Keistimewaan semut tidak hanya sebatas ini. Meskipun mereka
yang berjumlah jutaan ini hidup bersama-sama, mereka tidak mempunyai masalah
antara satu dengan yang lainnya, tidak ada kekacauan dan tidak terjadi
keonaran. Mereka hidup dalam masyarakat yang sangat teratur rapi, dan setiap
orang mematuhi peraturan-peraturan yang ada.
·
Beberapa keluarga semut melakukan pekerjaan layaknya
tukang jahit, sebagian yang lain bercocok tanam seperti petani, dan bahkan
sebagian lagi ada yang memiliki peternakan-peternakan kecil dimana mereka
memelihara beberapa binatang yang lebih kecil. Sebagaimana manusia yang
mengembangbiakkan sapi dan mengambil susunya, semut juga beternak kutu tanaman
kecil (afid) dan memanfaatkan susunya
·
Semut tidak menghendaki makhluk atau semut asing masuk ke
dalam sarangnya, sebab ini akan mengancam keamanan mereka. Mereka tak segan
bertempur untuk melindungi sarang dan teman-teman mereka.
·
Semut–semut mempunyai tugas yang berbeda–beda. Mereka
semua melaksanakan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya tanpa kenal
letih.
·
Semut, pekerja keras tulen yang sedang melaksanakan tugas
mereka.
·
Hebatnya, kendatipun ukurannya yang kecil, mereka mampu
membangun kota sebesar
1. Sistem
pertahanan udara 2. Rumah kaca 3. pintu masuk utama dan pintu masuk samping. 4.
Bilik-bilik yang telah selesai dibuat 5. kuburan 6. Bilik penjaga 7. pelindung
bagian luar 8. Bilik perawatan bayi 9. Tempat penyimpanan daging 10. Tempat
penyimpanan biji-bijian 11. Perawatan larva 12. Ruang musim dingin 13. Ruang
pemanasan pusat 14. Ruang pengeraman 15. Ruang ratu semut.
·
Tidak ada keraguan bahwa semut tidak dapat merencanakan
dan merancang bangunan beserta seluk-beluknya dengan kemampuan mereka sendiri.
Mereka mendapatkan wahyu dari Allah sehingga mampu melakukan semua pekerjaan
ini.
·
Rumah yang dibangun oleh semut untuk mereka sendiri
terlihat hampir menyerupai sebuah istana bagi mereka
·
Atta memotong dedaunan dengan terampil dan sangat
berhati-hati
-
Semut memotong-motong dedaunan yang mereka bawa ke sarang menjadi potongan
kecil-kecil.
-Semut
mengunyah potongan-potongan tersebut menjadi bubur.
-Mereka
meletakkan bubur ini di atas alas dedaunan kering di dalam bilik baru
-Mereka
menempatkan potongan-potongan kecil jamur yang mereka ambil dari bilik lain di
atas bubur ini.
-Sekelompok
semut membersihkan kebun dan membuang benda-benda yang tak berguna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar