Setitik Cahya Mu yang bermakna,
laksana bulan dikegelapan malam,
jiwa yang gelap, haus akan rahmat,
hati yang beku, rindu akan dekapan Mu,
Tuhanku, Yaa Allah Yaa Kariim,
aku hanyalah hamba yang dzalim,
tak ku rasakan lagi melodi-melodi indah mengaliri nadi,
menembus dalam-dalam, menuju ke arah rongga hati,
entah.. jiwaku seakan pergi,
tak bisa lagi kuresapi, alunan melodi pada kalam Mu,
aku rindu,
rindu akan kasih Mu,
tak kusadari bahwa ku tlah jauh pergi,
tersesat di lorong jalan yang seakan tak berujung,
yaa.. seakan di labirin yang sulit ku tuk temukan ujungnya,
entah.. berapa lama jiwa ini terlena,
terlena akan kesibukkan dunia,
Tuhanku, selamatkanlah jiwa ini,
lelehkanlah hati yang beku,
dengan pancaran sinar Mu,
aku yang bingung tak tau arah dan jalan,
aku yang merasa hampa, bahkan mati rasa,
ku rindukan kekhusyukan dalam setiap ibadahku,
yaa.. aku rindu rasa itu,
belaian "tangan" Mu,
dan kehadiran Mu yang rasanya laksana hujan yang jatuh di tanah tandus,
laksana embun penyejuk yang menunggu datangnya sang surya,
laksana air yang mengalir di kerongkonganku yang kering,
Yaa.. kariim, Yaa Muqallibal quluub,
Tsabbit qalbi 'ala diinika..
aku rindu..aku rindu..
rindu hadir Mu dalam setiap nafasku..
-icrimafbn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar