Jumat, 03 Oktober 2014

Klasifikasi dan Tajuk Subyek

Salah satu tujuan utama semua perpustakaan adalah mengusahakan agar semua pengunjung dapat secara mudah dan langsung memperoleh bahan yang diperlukannya.Salah satu diantara alat-alat yang diciptakan orang untuk maksud tersebut adalah klasifikasi.
Dalam pengertian sehari-hari klasifikasi berarti pengelompokan berdasarkan tingkat persamaanya. Sedangkan dalam dunia perpustakaan klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah objek,agasan,buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yangsama.
Selain itu pengertian klasifikasi adalah penyusunan sistematis terhadap buku dan bahan pustaka lainnya, katalog, atau entri indeks berdasarkan subjek, dalam cara yang berguna bagi mereka yang membaca atau mencari informasi ( Sulistyo-Basuki: 1991).
Klasifikasi mempunyai fungsi yaitu sebagai tata penyusunan buku di jajaran rak, serta sebagai sarana penyusunan entri bibliografis pada katalog, bibliografi dan indeks dalam tata susun yang sistematis.
Klasifikasi dibedakan menjadi dua yaitu:
a.    Klasifikasi artifisual yaitu pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri fisik yang terdapat dalam bahan pustalka tersebut. Misalnya pengelompokan buku berdasarkan warna sampul buku, ketebalan buku, tinggi buku dan lain-lain.
b.    Klasifikasi fundamental yaitu pengelompokan bahan pustaka berdasarkan subjek dari bahan pustaka. Misalnya pengelompokan buku berdasarkan suyek ilmu sosial, agama, ilmu murni dan lain sebagainya.
Pengelompokan bahan pustaka berdasar sistem ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya :
1)      Bahan pustaka yang subjeknya sama atau hampir sama, letaknya berdekatan
2)      Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki dengan melihat subjek mana yang lemah dan mana yang kuat
3)      Memudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut subjeknya
4)      Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah
5)      Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi

Klasifikasi fundamental banyak digunakan perpustakaan besar maupun kecil. Dalam sistem tersebut buku di kelompokan berdasarkan subjek, sehingga memudahkan pemakai dalam menelusur suatu informasi. Yang termasuk klasifikasi fundamental adalah klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classifcation).
DDC atau Dewey Decimal Classifcation merupakan klasifikasi yang menggunakan simbol angka (000-999) dan terbagi menjadi 9 kelompok ilmu pengetahuan diantaranya :
1.      100      : filsafat dan psikologi
2.      200      : agama
3.      300      : ilmu sosial
4.      400      : bahasa
5.      500      : ilmu science (murni) dan matematika
6.      600      : ilmu terapan (pertanian, kedokteran) dan teknologi
7.      700      : kesenian, olahraga
8.      800      : sastra dan retorika
9.      900      : sejarah, geografi, biografi

Klasifikasi persepuluhan dewey diciptakan oleh Melvil Dewey pada tahun 1873 dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1876.Pada edisi pertama DCC hanya terdiri dari 52 halaman. Edisi kedua terbit pada tahun 1885 terjadi pergeseran subjek dari kelas yang satu ke kelas yang lain. DCC terbitan kedua ini dijadikan sebagai basik atau dasar dari pengembangan DDC edisi-edisi selanjutnya.Dewey sendiri mengawasi revisi DDC sampai edisi ke-13.
Pada edisi ke-14 terjadi sedikit perubahan dalam struktur dasar angka klasifikasi.Perluasan makin banyak dan tidak seimbang karena banyak bidang ilmu yang belum dikembangkan.Pada edisi ke-15 diambil kebijakan yaitu pemangkasan terhadap rincian dari berbagai bidang ilmu pengetahuan agar terjadi keseimbangan dalam subdivisi.
Pada edisi ke-16 terjadi sebuah kebiasaan atau tradisi yaitu revisi DDC tiap 7 tahun sekali jika memang dibutuhkan.Edisi ke-20 yang diterbitkan pada tahun 1989 yang terdiri dari 4 jilid.Jilid pertama berisi kata pendahuluan dan tabel pembantu, jilid 2 dan jilid 3 bagan lengkap dan jilid 4 merupakan indeks relatif.Edisi yang paling terakhir diterbitkan yaitu edisi ke-21 yang diterbitkan pada tahun 1996 yang terdiri dari empat jilid.

Empat jilid DDC antara lain:
1.      Jilid I             : Penagantar DDC, Tabel Pembantu, Dafatar Relokasi dan Reduksi.
2.      Jilid II           : Berisi bagan lengkap DDC  kelas 000―500
3.      Jilid III          : Berisi bagan Lengkap DDC Kelas 600―900
4.      Jilid IV          : Berisi Indeks Relatif dan manual

Pada edisi ke-21 ini banyak terjadi reduksi dan relokasi.revisi yang sangat terlihat adalah pada kelas 350―354, pada kelas 370, dan pada kelas 560 ― 590.Disamping edisi lengkapnya, DDC juga menerbitkan edisi ringkas.
Dalam suatu sistem pengklasifikasian terdapat unsur-unsur tertentu, agar dapat disebut sistem klasifikasi yang baik. Dalam DDC juga terdapat unsur-unsur yang menjadi syarat sebuah sistem pengklasifikasian yang baik, yaitu:
a.    Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan kedalam suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada beberapa prinsip dasar tertentu.
b.   Notasi yang terdiri dari serangakaian simbol berupa angka, yang mewakili serangkaian istilah yang mencerminkan subyek tertentu yang terdapat dalam bagan.
c.    indeks relatif yang terdiri dari sejumlah tajuk dengan perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan petunjuk berupa nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari tajuk yang tercantum dalam bagan.
Sedang bagan adalah serangkaian angka yang disusun secara sistematis menurut “prinsip-prinsip dasar DDC” dan diikuti oleh keterangan yang berupa kata-kata, terdiri dari angka, rangkakian angka, dan kata yang berfungsi sebagai keterangan.
d.   Tabel pembantu merupakan serangkaian notasi khusus yang dinyatakan untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang terdapat dalam subyek yang berbeda.


TAJUK SUBJEK

Tajuk Subjek adalah kata atau frasa yang mewakili suatu subyek yang disusun berdasarkan alphabetis, yang diikuti acuan “lihat” atau “lihat juga”. Acuan lihat menuntunpemakai dari satu tajuk yang tidak dipakai sebagai tajuk subyek ke tajuk lain yang dipakai. Acuan lihat juga adalah menuntun dari tajuk subyek (umum) ke subyek yang lain (khusus), yang kedua-duanya dipakai sebagai tajuk subyek.

Analisa Subjek
Analisa subjek membagi subjek menjadi tiga, yaitu:
1.        Subjek Tunggal
2.        Subjek Majemuk
3.        Subjek Kompleks

Ciri-Ciri Subyek :
  1. Jika kata menjadi tajuk subyek, maka ditulis huruf kapital.
  2.  Jika ditulis dengan huruf kecil, maka pasti ada acuan “lihat”.
     “Lihat” berarti dari Umum ke Khusus (dari yang tidak dipakai menjadi yang dipakai).
  3. Jika ditulis huruf besar, ada acuan “lihat juga”.
     “Lihat juga” berarti Setara atau bisa juga dari Umum ke Khusus.
  4. Setelah tajuk subyek huruf besar, kemudian di belakangnya diikuti nomor kelas.
  5. Terdapat tanda : x yang berarti “lihat”  dan   xxyang berarti “lihat juga”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar