1.
Map
Yaitu berupa lipatan kertas atau
karton manila yang dipergunakan untuk menyimpan arsip.
Jenisnya terdiri 4 macam:
a. Map biasa
yang sering disebut stopmap folio
b. Stopmap
bertali (portapel)
c. Map jepitan
(snelhechter)
d. Map tebal
yang lebih dikenal dengan sebutan ordner atau brieforner.
Posisi penyimpanan:
a. Penyimpanan
ordner lebih baik dirak atau lemari, bukan di dalam filing cabinet dan posisi
penempatannya bisa tegak.
b. Stopmap
folio dan snelhechter penyimpanannya dalam posisi mendatar, atau
tergantung (bila yang dipakai snelhechter gantung) di dalam filing cabinet
c. Portapel
sebaiknya disimpan dalam almari karena dapat memuat banyak lembaran arsip
2.
Folder
Folder merupakan lipatan kertas
tebal/karton manila berbentuk segi empat panjang yang gunanya untuk
menyimpan atau menempatkan arsip.
Bentuk folder mirip seperti stopmap folio, tetapi
tidak dilengkapi daun penutup, atau mirip seperti snelhechter tetapi
tidak dilengkapii dengan jepitan. Biasanya folder dilengkapi dengan tab, yaitu bagian yang menonjol
dari folder yang berfungsi untuk menempatkan kode-kode atau indeks yang
menunjukkan isi folder yang bersangkutan.
3.
Guide
Guide adalah lembaran kertas tebal atau
karton manila yang berguna untuk:
a. Penunjuk untuk memudahkan
penyimpanan dan penemuan kembali arsip.
b. Pembatas antara folder yang satu
dengan folder lainnya atau sebagai sekat pemisah antara kelompok arsip yang
satu dengan kelompok arsip lainnya.
c. Sebagai penyangga folder agar tertib
dan teratur pada tempat penyimpanannya.
Macam-macam
guide:
a. Guide besar
Mempunyai ukuran 36 x 25 cm dan
digunakan untuk menyimpan arsip-arsip dalam folder folio.
b.
Guide
kecil
Mempunyai ukuran 16 x 11 cm dan
mempunyai fungsi untuk menyimpan banyak kartu, seperti kartu indeks, kartu
kendali, dan sebagainya yang memiliki ukuran 15 x 10 cm.
Guide terdiri
dari dua bagian, yaitu tab guide yang berguna untuk mencantumkan
kodekode, tanda-tanda atau indeks klasifikasi (pengelompokan) dan badan
guide itu sendiri.
Jumlah guide
yang diperlukan dalam sistem filing adalah sebanyak
pembagian pengelompokan arsip menurut subyeknya. Misalnya guide pertama
untuk menempatkan tajuk (heading) subyek utama (main subyek), guide kedua
untuk menempatkan sub-subyek, guide ketiga untuk yang lebih khusus lagi,
demikian seterusnya.
4.
Filing
Cabinet
Filing cabinet (file cabinet) adalah
perabot kantor berbentuk persegi empat panjang yang diletakkan secara
vertikal (berdiri) dipergunakan untuk menyimpan berkas-berkas atau arsip.
Ada
dua jenis filing cabinet yaitu:
a.
Lateral
filing cabinet
Yaitu almari arsip yang berpintu dan
mempunyai pagan alas untuk menyimpan arsip.
b.
Drawer
type filing cabinet
Yaitu almari arsip dalam bentuk laci
yang dapat ditarik keluar-masuk.
Filing cabinet ini biasanya terdiri
dari 5 atau 6 laci yang tersusun ke bawah, terbuat dari plastik atau jenis
metal yang kuat, tahan lama, dan tidak membuat lembab.
5.
Almari Arsip
Almari arsip adalah almari yang khusus digunakan untuk
menyimpan arsip. Bentuk dan jenisnya bervasi, biasanya lemari ini dibuat dari
bahan baja atau jenis metal yang lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
bahaya kebakaran.
Berkas atau arsip yang disimpan dalam almari
arsip sebaiknya disusun/ditata secara vertical lateral (vertikal
berderet kesamping), sehingga susunan arsip di dalam almari arsip sama
dengan susunan arsip yang disusun di dalam rak arsip.
6. Berkas Kotak (Box file)
Berkas atau box file adalah kotak
yang dipergunakan untuk menyimpan berbagai arsip (warkat). Setiap berkas kotak
sebaiknya dipergunakan untuk menyimpan arsip yang sejenis, atau yang
berisi hal-hal yang sama. Selanjutnya berkas kotak ini akan ditempatkan
pada rak arsip, disusun secara vertikal (vertikal berderet ke samping).
7. Rak Arsip
Rak arsip adalah sejenis almari tak
berpintu, yang merupakan tempat untuk menyimpan berkas-berkas atau arsip.
Arsip ditempatkan dirak susun secara vertikal lateral yang dimulai
selalu dari posisi kiri paling atas menuju kekanan, dan seterusnya kebawah.
8. Rotary Filling
Rotary Filling adalah peralatan yang
dapat berputar, dipergunakan untuk menyimpan arsip-arsip (terutama berupa
kartu).
9. Cardex (Card Index)
Cardex adalah alat yang dipergunakan
untuk menyimpan arsip yang berupa kartu dengan mempergunakan laci-laci
yang dapat ditarik keluar memanjang. Kartu ini berukuran 15 x 10 cm. kartu ini dapat memudahkan
penemuan kembali arsip yang dibutuhkan.
10. File yang dapat dilihat (Visible reference record
file)
Visible reference record file adalah alat yang dipergunakan untuk
menyimpan arsip-arsip yang bentuknya berupa leflet, brosur, dan
sebagainya.
11.
Kartu Kendali
Kartu kendali dapat
dibuat dari kertas tipis dengan ukuran 10 x 15 cm. Kartu kendali ini terdiri
dari 3 lembar dengan warna yang berbeda satu sama lainnya. Pada kartu kendali
terdapat kolom-kolom antara lain:
a.
Indeks subjek, kodeklasifikasi, tanggal
terima, nomor urut dan kolom M/K (kolom masuk/keluar).
Kolom
indeks adalah kolom yang harus diisi dengan masalah uang terkandung di dalam
surat yang disesuaikan dengan pola klasifikasi yang dipergunakan. Kolom kode
klasifikasi adalah kolom yang diisi dengan tanda-tanda atau kode klasifikasi
dari masalah yang terkandung dalam surat. Kolom tanggal terima diisi tanggal
datangnya surat atau pengiriman suat.
b.
Hal
Kolom
hal diisikan dengan perihal yang terkandung di dalam surat
c.
Isi ringkas
Kolom
isi ringkas adalah kolom yang diisi tentang isi pokok surat secara ringkas,
singkat, dan jelas
d.
Lampiran
Kolom
lampiran diisikan dengan keterangan tentang lampiran surat dan macamnya
e.
Dari
f.
Kepada
g.
Tanggal, nomor surat
Kolom
dari/kepada adalah catatan tentang nama/ alamat/ pejabat/instansi pengirim dan
nama/alamat/pejabat/instansi yang menerima surat
h.
Nama pengolah
Kolom
nama pengolah diisi nama pejabat unit/satuan kerja yang harus menangani surat
serta parafnya
i.
Paraf (tanda tangan)
j.
Catatan
Kolom catatan
diisi keterangan yang diperlukan, termasuk juga untuk tunjuk silang
Contoh format
Kartu Kendali
Indeks/Subjek
|
Kode
|
TanggalNo. Urut
|
MK
|
Hal
|
|||
Isi Ringkas
|
|||
Lampiran
|
|||
Dari/Kepada
|
|||
Tanggal
|
No. Surat
|
||
Pengolah
|
Paraf
|
||
Catatan
|
15. Kartu Pinjam Arsip
Kartu
ini dipergunakan untuk meminjam arsip. Setiap pejabat yang memerlukan arsip
harus diberi kartu pinjam arsip ini. Kartu ini dibuat rangkap tiga,
masing-masing untuk:
a. Disertakan
pada surat yang dipinjam
b. Ditinggal
pada penata arsip sebagai pengganti sementara arsip yang dipinjam
c. Pada
berkas pengingat
Contoh Kartu
Pinjam Arsip
KARTU BUKTI PINJAM
ARSIP/BERKAS
|
|
PeminjamNama :
Unit :
|
|
Arsip/Berkas Yang
DipinjamPokok surat
:
Tanggal/No. surat :
Dari
:
Kepada :
|
|
Tanggal pinjam:
|
Tanggal
kembali :
|
Tanda
tanganPeminjam :
|
Tanda
tanganPengembalian
|
16. Portepel
Sebuah amplop besar yang mempunyai
ukuran 35 X 25 cm dimana penutupnya menggunakan tali untuk mengikat. Fungsinya untuk
memasukkan suatu arsip atau warkat yang siap untuk dikirimkan ke suatu tempat
yang membutuhkan arsip atau warkat tersebut
17. Mesin Penghancur Kertas/Paper
Shredder
Berhubungan dengan masalah penyusutan arsip,
idealnya setiap kantor mempunyai alat ini untuk menghindari arsip-arsip yang
sudah tidak mempunyai nilai guna lagi jatuh ke orang yang tak bertanggung jawab
dan disalahgunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar